Ketika mengucapkan kata "Pacu Jalur", seolah-olah jantung saya berdegup kencang seperti ingin keluar dari tubuh ini. Mungkin karena saya terlalu menggilai dan mencintai budaya dari kampung halaman saya ini. Sebelum sobat membaca lebih lanjut artikel ini, mari kita mulai dengan menarik nafas dalam-dalam dari hidung dan keluarkan dari mana saja yang sobat mau. Saya sarankan sobat jangan tergesa-gesa membacanya, karena artikel ini sangat membutuhkan ketulusan dari pembacanya. Jadi, mari bawa jiwa dan raga sobat untuk rileks terlebih dahulu.Oke..??? Let's reading..!!
Jika sobat searching didunia maya, saya yakin sobat akan dapat dengan mudah menemukan artikel-artikel, foto-foto dan video tentang Pacu Jalur. Namun, disini saya tidak akan menyajikan sekilas saja tentang Pacu Jalur. Motivasi saya menulis ini adalah karena saya ingin membanggakan budaya
Pacu Jalur. Budaya yang Paling Indonesia yang masih kami lestarikan dan
akan tetap bersemi dihati masyarakat Kuansing. Selain itu, saya juga
berharap agar Pacu Jalur semakin dikenal oleh seluruh masyarakat
Indonesia bahkan mungkin mancanegara. Di artikel ini saya akan berusaha mendeskripsikan seluruh rangkaian kegiatan budaya Pacu Jalur tanpa tertinggal satu acarapun. Disini saya juga akan menyelipkan beberapa budaya lainnya yang masih berhubungan dengan Pacu Jalur. Diharapkan sobat sebagai pembaca dapat mengerti dan tertarik menghadiri Event Nasional Pacu Jalur ini. Jika tidak berubah dari jadwal, tahun ini Event Nasional Pacu Jalur akan diadakan tanggal 30 Agustus 2012 di Arena Pacu Jalur yaitu Tepian Narosa, Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi Riau.
Arena Pacu Jalur |
Namun sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, ada baiknya sobat lihat beberapa bukti berikut. Bukti berikut saya peroleh beberapa jam yang lalu dengan membuka jajak pendapat di fanspage Kuantan Singingi tentang Pacu Jalur. Berikut liputannya ya sobat..!
Demikianlah betapa berartinya Pacu Jalur bagi masyarakat Kuantan Singingi. Langsung saja saya mulai penjelasan selengkapnya tentang Pacu Jalur.
Sejarah Pacu Jalur
Kuantan Singingi atau biasa disebut Kuansing merupakan sebuah kabutapen di Provinsi Riau. Sepanjang Kabupaten Kuantan Singingi terbentang Sungai Kuantan. Pada zaman dahulu kala, masyarakat Kuansing menggunakan Jalur sebagai alat transportasi air. Jalur adalah sejenis perahu panjang yang dikemudikan dengan cara didayung. Sebagai transportasi air, Jalur dapat membawa banyak penumpang yaitu sekitar 40-60 orang (tergantung ukuran jalur). Namun seiring berkembangnya zaman, muncul jalur-jalur yang berukiran indah. Ukiran-ukiran tersebut diukir disekitar selembayung Jalur, sehingga Jalur bukan lagi sekedar alat transportasi melainkan juga sebagai kreasi seni.
Jalur-jalur itu kemudian diadu kecepatannya melalui sebuah lomba yaitu Pacu Jalur. Pada awalnya Pacu Jalur diadakan di kampung-kampung sekitar Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam, seperti Maulid Nabi SAW, Idul Fitri dan Tahun Baru Islam. Namun, setelah masuknya Belanda ke Indonesia, Pacu Jalur berubah fungsi yaitu untuk memperingati HUT Ratu Wihelmina. Pacu Jalur sempat tidak diadakan pada zaman penjajahan Jepang. Setelah zaman Kemerdekaan Indonesia, Pacu Jalur kembali diadakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Pacu Jalur selalu diadakan sekitar bulan Agustus disetiap tahunnya, Pacu Jalur memang Paling Indonesia.
Kuantan Singingi atau biasa disebut Kuansing merupakan sebuah kabutapen di Provinsi Riau. Sepanjang Kabupaten Kuantan Singingi terbentang Sungai Kuantan. Pada zaman dahulu kala, masyarakat Kuansing menggunakan Jalur sebagai alat transportasi air. Jalur adalah sejenis perahu panjang yang dikemudikan dengan cara didayung. Sebagai transportasi air, Jalur dapat membawa banyak penumpang yaitu sekitar 40-60 orang (tergantung ukuran jalur). Namun seiring berkembangnya zaman, muncul jalur-jalur yang berukiran indah. Ukiran-ukiran tersebut diukir disekitar selembayung Jalur, sehingga Jalur bukan lagi sekedar alat transportasi melainkan juga sebagai kreasi seni.
Jalur-jalur itu kemudian diadu kecepatannya melalui sebuah lomba yaitu Pacu Jalur. Pada awalnya Pacu Jalur diadakan di kampung-kampung sekitar Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam, seperti Maulid Nabi SAW, Idul Fitri dan Tahun Baru Islam. Namun, setelah masuknya Belanda ke Indonesia, Pacu Jalur berubah fungsi yaitu untuk memperingati HUT Ratu Wihelmina. Pacu Jalur sempat tidak diadakan pada zaman penjajahan Jepang. Setelah zaman Kemerdekaan Indonesia, Pacu Jalur kembali diadakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Pacu Jalur selalu diadakan sekitar bulan Agustus disetiap tahunnya, Pacu Jalur memang Paling Indonesia.
Proses Pembuatan Jalur
Sebelum menjadi sebuah jalur yang utuh dan dapat didayung serta dilombakan di Sungai Kuantan, terdapat serangkaian proses adat istiadat dalam pembuatan sebuah jalur. Pembuatan jalur akan dilakukan oleh masing-masing desa ataupun dusun. Prosesi adat istiadat ini tidak ditetapkan waktu dan tanggalnya, karena tiap desa ataupun dusun memiliki rencana yang berbeda-beda dalam proses pembuatannya. Proses pembuatan sebuah jalur harus dilakukan secara terurut, yaitu:
- Rapek Banjar (Rapat Desa)
- Mencari Kayu Jalur
Untuk mencari kayu jalur, masyarakat suatu desa atau dusun dikumpulkan disuatu tempat untuk kemudian pergi mencari kayu jalur. Disana dipersiapkan berbagai macam alat-alat untuk mencari kayu jalur. Peralatan yang dibawa oleh laki-laki seperti kapak, gergaji batang dan lainnya. Sedangkan yang perempuan mempersiapkan makan dan minum untuk para lelaki. Selanjutnya dibutuhkan dukun jalur untuk membantu kegiatan magis dalam proses penebangan kayu, misalnya membacakan do'a sebelum menebang pohon besar dan lain sebagainya. Pencarian kayu jalur dilakukan di hutan dan dikerjakan secara bergotong royong. Untuk membuat sebuah Jalur, diperlukan pohon besar yang berukuran panjang 25-40 meter dan diameter sekitar 1½ – 2 meter.
- Membuat Jalur
Jalur terbuat dari satu batang yang utuh tanpa disambung-sambung apalagi
di potong-potong. Oleh karena pekerjaan ini termasuk sulit, maka
dibutuhkan partuo dan pengurus lainnya yang telah dibentuk dalam
rapat desa untuk segera melakukan proses pembuatan Jalur. Selama proses
pembuatan Jalur, diputarlah beberapa musik tradisional seperti Randai
Kuantan Singingi, Saluang dan lain sebagainya. Berikut juga dengan
makanannya yaitu berupa makanan khas Kuantan Singingi seperti konji
berayak, godok, lopek, paniaram, dan lain sebagainya. Proses pembuatan jalur terbagi menjadi 3 proses, yaitu:
- Membuat Jalur Secara Kasar, maksudnya adalah membentuk jalur secara kasar sesuai dengan apa yang diperlukan. Jalur setengah jadi ini dibentuk saat masih dihutan dan biasa disebut Jalur Tolakar.
- Maelo Jaluar (Menarik Jalur). Jalur Tolakar ditarik dari hutan menuju kampung. Proses menarik Jalur ini dinamakan Maelo Jalur. Jalur Tolakar ditarik oleh masyarakat baik laki-laki maupun perempuan. Saat menarik jalur akan terdengar aba-aba "1...2...3... Elllooooo" (elo berarti tarik).
- Memperhalus Jalur, proses ini merupakan proses menyelesaikan Jalur Tolakar menjadi Jalur yang sesungguhnya. Sehingga jalur terlihat lebih halus dan sempurna.
- Mendiang Jalur (Mengasapi Jalur)
Mendiang Jalur maksudnya adalah mengasapi Jalur yang telah selesai dibuat. Hal ini bertujuan untuk menjadikan Jalur lebih kuat, lebih baik dan meringankan Jalur.
- Mengecat Jalur
Jalur yang telah siap untuk dipacukan, memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
- Luan (haluan)
- Talingo (telinga depan)
- Panggar (tempat duduk)
- Pornik (lambung)
- Ruang timbo (tempat menimba air)
- Talingo belakang
- Kamudi (tempat pengemudi)
- Pandaro (bibit jalur)
- Ular-ular (tempat duduk pedayung)
- Selembayung (ujung jalur berukir)
- Panimbo (gayung air)
- Jalur dilengkapi pula dengan sebuah dayung untuk setiap pemain.
Pemain
Pacu Jalur hanya dilakukan oleh laki-laki yang berusia 15-40 tahun dan dari sebuah jalur terdiri dari 40-60 orang (tergantung ukuran jalur). Pemain atau pemacu Jalur merupakan masyarakat dari desa, dusun, organisasi, negara, kabupaten, atau kecamatan dimana jalur berasal. Pemain atau pemacu Jalur memiliki tugas yang berbeda-beda, yang pasti seluruh pemain harus memiliki keahlian berenang. Pembagian tugas para pemain diantaranya:
Tukang onjai berdiri dibagian Jalur paling belakang. Tukang onjai berfungsi sebagai pemberi irama bagi Jalur, sehingga Jalur akan lebih cepat dan mudah didayung.
Peralatan Khas yang Ada dalam Budaya Pacu Jalur
Undian Pacu Jalur adalah selembar kertas yang bertuliskan nama-nama Jalur lengkap dengan desa, dusun atau kecamatan asal serta nama Jalur yang siap bertanding dihari pertandingan. Dinamakan undian Pacu Jalur karena setiap Jalur yang mendaftar akan diundi tepat 1 hari sebelum pertandingan dilaksanakan. Dengan demikian lebih kurang 100 buah Jalur yang mengikuti pertandingan akan mendapatkan lawan main, posisi berpacu (kiri atau kanan) serta urutan berpacu. Daftar dari undian tersebutlah yang kemudian dikemas dalam sebuah Undian Pacu Jalur. Sobat akan mudah menemukan Undian Pacu Jalur, karena dijual secara berkeliling (biasanya dilakukan oleh anak kecil) sambil mengucapkan "undian pacu undian pacu undian pacu". Sobat dapat membelinya pada mereka seharga Rp.1000 dan biasanya gratis sebuah pena untuk memberi "tanda" Jalur mana saja yang memenangkan pertandingan.
Pacu Jalur hanya dilakukan oleh laki-laki yang berusia 15-40 tahun dan dari sebuah jalur terdiri dari 40-60 orang (tergantung ukuran jalur). Pemain atau pemacu Jalur merupakan masyarakat dari desa, dusun, organisasi, negara, kabupaten, atau kecamatan dimana jalur berasal. Pemain atau pemacu Jalur memiliki tugas yang berbeda-beda, yang pasti seluruh pemain harus memiliki keahlian berenang. Pembagian tugas para pemain diantaranya:
- Tukang Tari
- Tukang Timbo atau Tukang Concang
Tukang onjai berdiri dibagian Jalur paling belakang. Tukang onjai berfungsi sebagai pemberi irama bagi Jalur, sehingga Jalur akan lebih cepat dan mudah didayung.
- Tukang Pinggang
- Anak Pacuan
Peralatan Khas yang Ada dalam Budaya Pacu Jalur
- Pancang
- Baju Seragam
- Tim Penyelamat dan Tim Kesehatan
- Undian Pacu Jalur
Undian Pacu Jalur |
- Tenda Jalur atau Tambatan Jalur
Setelah Jalur selesai dibuat dan peralatan pertandingan telah selesai dipersiapkan. Maka diadakanlah Festival Pacu Jalur di Sungai Kuantan. Biasanya sebelum diadakannya Festival Pacu Jalur Nasional, diadakan pula terlebih dahulu Festival Pacu Jalur Kecamatan. Festival Pacu Jalur Kecamatan mulai diadakan sejak 2 bulan diberbagai Kecamatan menjelang Pacu Jalur Nasional. Kemudian acara puncaknya adalah Festival Pacu Jalur Nasional yang diadakan pada bulan Agustus disetiap tahunnya.
Berikut penjelasan mengenai urutan acara dalam Festival Pacu Jalur:
Acara pembukaan merupakan acara dimana diadakannya pesta peresmian pembukaan Festival Pacu Jalur tepatnya dilaksanakan di Lapang Limuno Kota Teluk Kuantan. Dalam acara ini terdapat beberapa pertunjukan budaya, seperti Tari Jalur, Tari Persembahan atau Tari Carano. Selain itu juga akan diresmikan atau dibuka dengan beberapa kata sambutan dari pejabat daerah, ketua pelaksana, gubernur atau bahkan wakil presiden. Beberapa tahun yang lalu, pembukaan Festival Pacu Jalur diresmikan oleh wakil presiden yaitu Jusuf Kalla. Acara pembukaan ini diadakan dipagi hari dalam hari pertama Festival Pacu Jalur digelar.
- Acara Inti
Pertama, setiap Jalur akan berada ditepi Sungai Kuantan, tepatnya didekat tenda jalur/ tambatan Jalur seperti yang telah saya sebutkan diatas. Kemudian disana setiap Jalur akan dipersiapkan kelengkapannya terlebih dahulu begitu pula dengan setiap pemainnya. Kedua, seluruh pemain melakukan pemanasan terlebih dahulu dan kemudian dilanjutkan dengan membaca do'a serta mendengarkan beberapa pengarahan oleh partuo dan dukun jalur. Setelah itu, seluruh pemain akan mengisi Jalur sesuai dengan tugasnya masing-masing. Jalur siap didayung dan bersiap-siap di hulu pancang start.
Ketiga, Jalur bersiap-siap menunggu panggilan dari panitia pelaksana Pacu Jalur. Kemudian 2 Jalur yang akan berlawanan akan dipanggil oleh juri, maka kedua Jalur tersebut harus segera bersiap-siap untuk berpacu. Keempat, lambaian bendera akan segera tampak dan letusan meriam akan segera terdengar apabila haluan kedua Jalur berada dalam posisi yang sama di pancang start. Ini menandakan dimulainya pertandingan bagi kedua Jalur yang dipanggil untuk bertanding. Kemudian kedua Jalur berpacu tanpa henti hingga pancang finish. Kelima, setelah kedua Jalur yang berpacu sampai di pancang finish, maka seluruh pemain akan bersalaman antara satu dan lainnya dengan pemain yang berada di Jalur lawan dan dilanjutkan dengan menepi ke dekat tribun hakim/juri. Kemudian juri akan segera mengumumkan jalur manakah yang akan menjadi pemenang dalam pertandingan tersebut. Keenam, setiap Jalur yang telah mengetahui menang atau kalah berdasarkan pengumuman oleh dewan juri, maka Jalur akan didayung untuk kembali pulang ke tambatan Jalur. Begitulah 6 urutan proses yang akan dialami oleh setiap Jalur hingga seluruh Jalur selesai bertanding.
Setiap Jalur yang memenangkan pertandingan di hari pertama, akan kembali di undi pada hari kedua tepatnya dipagi hari sehingga pada siang harinya dapat kembali bertanding. Begitu selanjutnya hingga didapatkan pemenang-pemenang dari Festival Pacu Jalur tersebut.
- Acara Penutupan
Acara penutupan merupakan acara akhir dari seluruh rangkaian kegiatan Festival Pacu Jalur. Acara ini biasanya dilakukan pada hari terakhir (hari keempat) Festival Pacu Jalur. Acara penutupan ini biasanya dilaksanakan pada malam hari, tepatnya di Taman Jalur Kota Teluk Kuantan. Dalam acara tersebut juga terdapat berbagai macam hiburan dan acara adat. Dan yang terpenting pada malam itu akan dibagikan hadiah-hadiah bagi seluruh pemenang (biasanya hingga 15 besar). Hadiah tersebut selalu berbeda-beda jumlahnya disetiap tahun. Namun yang pasti, juara-juara akan mendapatkan hadiah berupa hewan ternak dan uang jutaan rupiah. Besar atau jumlahnya hadiah berbeda-beda untuk setiap peringkatnya. Dan hadiah yang paling utama sekali adalah Piala Bergilir dan Piala Tetap. Piala tetap didapatkan apabila sebuah Jalur memenangkan Juara Pertama selama 3 tahun berturut-turut.
Nilai Budaya
Dari serangkaian acara yang panjang ini, pastinya akan terdapat beberapa nilai-nilai budaya. Nilai-nilai yang dapat diambil dari diadakannya budaya Pacu Jalur adalah kerja sama, kerja keras, gotong royong, ketangkasan, sportivitas, dan masih banyak nilai-nilai budaya lainnya. Dengan diadakannya Festival Pacu Jalur, maka akan menumbuhkan pula jiwa nasionalisme dan cinta lingkungan. Nasionalisme terbukti ada, karena Pacu Jalur adalah acara untuk memperingati HUT Republik Indonesia. Kemudian cinta lingkungan juga akan tertanam dalam diri masyarakat Kuantan Singingi, karena masyarakat membutuhkan kayu jalur untuk membuat Jalur. Sehingga seluruh masyarakat diharapkan dapat menjaga lingkungan agar kayu pembuat jalur tetap tersedia di Kuantan Singingi.
Nilai Budaya
Dari serangkaian acara yang panjang ini, pastinya akan terdapat beberapa nilai-nilai budaya. Nilai-nilai yang dapat diambil dari diadakannya budaya Pacu Jalur adalah kerja sama, kerja keras, gotong royong, ketangkasan, sportivitas, dan masih banyak nilai-nilai budaya lainnya. Dengan diadakannya Festival Pacu Jalur, maka akan menumbuhkan pula jiwa nasionalisme dan cinta lingkungan. Nasionalisme terbukti ada, karena Pacu Jalur adalah acara untuk memperingati HUT Republik Indonesia. Kemudian cinta lingkungan juga akan tertanam dalam diri masyarakat Kuantan Singingi, karena masyarakat membutuhkan kayu jalur untuk membuat Jalur. Sehingga seluruh masyarakat diharapkan dapat menjaga lingkungan agar kayu pembuat jalur tetap tersedia di Kuantan Singingi.
Acara Lainnya
Saat Festival Pacu Jalur dilaksanakan, terdapat pula rangkaian acara lainnya yang dapat sobat temui, diantaranya yaitu:
Saat Festival Pacu Jalur dilaksanakan, terdapat pula rangkaian acara lainnya yang dapat sobat temui, diantaranya yaitu:
- Pasar Malam
- Pacu Jalur Expo
- Festival Kesenian Daerah
Tari Tradisional Kuansing (Tari Carano) |
Festival Kesenian Daerah |
Inilah salah satu bentuk kebudayaan masyarakat Indonesia yang masih dilestarikan hingga saat ini. Festival Pacu Jalur merupakan suatu Festival budaya terbesar yang diadakan di Riau, hanya terdapat di Indonesia dan pastinya paling Indonesia. Tidak jarang Kuantan Singingi didatangi turis mancanegara disaat berlangsungnya Pacu Jalur. Bahkan beberapa tahun yang lalu terdapat Jalur utusan dari Luar Negeri seperti Malaysia, Singapura dan negara tetangga lainnya. Namun, saat ini sudah mulai berkurang dan saya pun tidak tahu pasti apa penyebabnya. Oleh karena itu, mari kita saling menjaga dan mencintai kebudayaan Indonesia. Semoga sobat dapat memahami rangkaian kegiatan Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi. Sobat jangan takut kehabisan uang jika ingin menyaksikan Festival Pacu Jalur. Karena untuk menonton Festival ini gratis alias tidak mengelurakan biaya. Kami tunggu kedatangan sobat tanggal 30 Agustus 2012 di Tepian Narosa..!!!
Berikut bonus video Final Pacu Jalur tahun 2011 yang saya rekam sendiri dengan kamera ponsel. Jalur yang bertanding di Final 2011 adalah Jalur 9 Langkah Puteri Samudera dari Desa Banjar Benai Kecamatan Benai VS Puti Mandi Mayang Taurai RAPP dari Desa Rantau Sialang Kecamatan Kuantan Mudik. Dalam pertandingan final ini Jalur 9 Langkah Puteri Samudera dari Desa Banjar Benai Kecamatan Benai berhasil merebut piala Juara Pertama dari Juara bertahan Puti Mandi Mayang Taurai RAPP.
Berikut bonus video Final Pacu Jalur tahun 2011 yang saya rekam sendiri dengan kamera ponsel. Jalur yang bertanding di Final 2011 adalah Jalur 9 Langkah Puteri Samudera dari Desa Banjar Benai Kecamatan Benai VS Puti Mandi Mayang Taurai RAPP dari Desa Rantau Sialang Kecamatan Kuantan Mudik. Dalam pertandingan final ini Jalur 9 Langkah Puteri Samudera dari Desa Banjar Benai Kecamatan Benai berhasil merebut piala Juara Pertama dari Juara bertahan Puti Mandi Mayang Taurai RAPP.