Untuk memudahkan mengopy makalah ini, silahkan download di link berikut ini:
Strategi
belajar aktif
dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh
peserta didik sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
karakteristik pribadi yang mereka miliki. Selain agar tetap tertuju pada proses
pembelajaran. Silberman (2006) mengemukakan
bahwa yang dapat membuahkan hasil belajar yang berkelanjutan hanyalah kegiatan
belajar aktif. Agar belajar menjadi aktif, peserta didik harus mengerjakan
banyak tugas.
Menurut Handayani, matematika merupakan suatu konsep yang
bersifat abstrak, sehingga dibutuhkan pemahaman yang tekun dan teliti. Hampir
semua bidang tidak lepas dengan penerapan ilmu matematika, sehingga matematika
dianggap mata pelajaran yang penting untuk dipelajari. Namun masih banyak peserta
didik yang menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran yang menakutkan
dan susah untuk dipahami. Hal ini dimungkinkan adanya penggunaan strategi
pembelajaran yang tidak tepat. Penggunaan strategi yang tidak sesuai tujuan
pengajaran akan menjadi kendala dalam pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.
Oleh karena itu, menjadi guru atau pendidik harus mampu menggunakan strategi
pembelajaran yang tepat dalam setiap materi yang diajarkan, agar pemahaman
materi bisa diterima peserta didik dan yang terpenting peserta didik senang
dalam belajar matematika.
Secara bahasa, strategi diartikan sebagai siasat, kiat, trik,
cara. Sedang secara umum strategi adalah suatu garis besar haluan dalam
bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Adapun strategi
pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan oleh pengajar untuk merencanakan
kegiatan belajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu
strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengantisipasi kelemahan strategi
pembelajaran konvensional adalah strategi pembelajaran Lightening the Learning Climate (menghidupkan suasana belajar).
Strategi pembelajaran Lightening
the Learning Climate merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk
menghidupkan suasana belajar, sehingga dengan strategi pembelajaran Lightening the Learning Climate dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mengesankan, kebersamaan
dalam pembelajaran, demokrasi. Pada akhirnya peserta
didik lebih tertarik untuk mempelajari matematika, sehingga akan meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Strategi Pembelajaran Lightening the
Learning Climate (Menghidupkan Suasana Belajar)
Strategi pembelajaran Lightening the Learning Climate merupakan salah satu cara yang
dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. Strategi Lightening the Learning Climate
lebih menekankan pada pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik, dalam hal
ini peserta didik aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang dapat
mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dalam belajar serta penyajian
materi bersumber dari lingkungan belajar peserta didik.
Dengan strategi pembelajaran Lightening the Learning Climate (Menghidupkan Suasana Belajar)
suatu kelas dapat dengan cepat menemukan suasana belajar yang rileks, informal
dan tidak menakutkan dengan meminta peserta didik untuk membuat humor-humor
kreatif yang berhubungan dengan materi kuliah. Strategi ini sangatlah informal,
akan tetapi pada waktu yang sama dapat mengajak peserta didik untuk berpikir.
Mengawali
pembukan materi dengan humor dan cerita dapat membuat suasana kelas menjadi
lebih nyaman dan mengurangi suasana formal di kelas serta meringankan iklim
belajar di kelas. Proses pembelajaran yang terlalu formal di kelas dapat
membuat kejenuhan pada peserta didik, sehingga konsentrasi terhadap suatu
materi yang disampaikan oleh guru tidak langsung dapat diterima seutuhnya oleh peserta
didik.
Strategi Lightening
the Learning Climate merupakan strategi pembelajaran yang memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk menggungkapkan ide dan pendapatnya pada
saat proses pembelajaran dengan bimbingan dan pengawasan oleh guru. Sehingga pada akhirnya peserta didik lebih tertarik untuk mempelajari
matematika, sehingga akan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Menurut Wastrisa (2009) bahwa “strategi pembelajaran
Lightening the Learning Climate
adalah merupakan strategi pembelajaran dengan sistem berkelompok, dimana sebuah
kelas dapat dengan cepat mewujudkan iklim belajar informal yang santai dengan
meminta peserta didik menggunakan kreasi tentang materi pembelajaran yang
tengah diajarkan”. Menurut Silberman bahwa “strategi pembelajaran Lightening the Learning Climate adalah
sebuah kelas dengan cepat mewujudkan iklim belajar informal yang santai dengan
meminta peserta didik menggunakan humor kreatif tentang materi pelajaran yang
tengah diajarkan. Strategi ini tidak hanya akan membuat peserta didik berhumor
ria, namun juga berpikir”.
Sedangkan
menurut Zaini (2008) bahwa “strategi pembelajaran Lightening the Learning Climate merupakan strategi pembelajaran
dimana suatu kelas dapat dengan cepat menemukan suasana belajar yang rileks,
informal dan tidak menakutkan dengan meminta peserta didik untuk membuat
humor-humor kreatif yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. Strategi
ini sangatlah informal, akan tetapi pada waktu yang sama dapat mengajak peserta
didik untuk berpikir.”
B.
Penerapan
Startegi Pembelajaran Lightening the
Learning Climate (Menghidupkan Suasana Belajar)
Menurut Silberman ada juga variasi yang dapat
dilakukan oleh guru dalam penerapan strategi Lightening the Learning Climate yaitu:
a) Guru
dapat membuat lelucon tentang materi pelajaran dengan kreasinya sendiri.
b) Buatlah
soal berupa pilihan ganda tentang materi yang akan Anda ajarkan. Tambahkan
humor pada butir pilihan gandanya. Untuk tiap pertanyaan, perintahkan peserta
didik untuk memilih jawaban yang menurut mereka merupakan jawaban yang tidak mungkin
benar.
c) Membuat
soal cerita yang berisi sedikit humor pada pertanyaannya.
Contoh : Sule membeli 3 kg jengkol
dan 4 ikat pete seharga Rp 100.000. Pada saat yang sama Andre membeli 2 kg
jengkol dan 3 ikat pete seharga Rp 70.000. Berapa Ajis harus membayar jika
membeli 1 kg jengkol dan 5 ikat pete.
Langkah-langkah:
1. Jelaskan
kepada peserta didik bahwa kita akan memulai pelajaran/perkuliahan dengan
aktivitas pembuka yang menyenangkan sebelum masuk pada materi yang lebih
serius.
2. Kelompokkan
peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil. Beri masing-masing kelompok
kecil itu satu tugas untuk membuat kegembiraan atau kelucuan topik, konsep,
atau isu dari materi yang dipelajari.
3. Minta
kelompok-kelompok tadi untuk mempresentasikan kreasi mereka. Hargai setiap kreasi.
4. Tanyakan,
“Apa yang mereka pelajari tentang materi kita dari latihan ini?”.
5. Guru
atau dosen memberi penjelasan atau melanjutkan pelajaran dengan materi lain.
Dalam strategi pembelajaran Lightening the Learning Climate (Menghidupkan suasana belajar) ini guru dapat melakukan beberapa variasi
teknik pengelompokan. Salah satu cara untuk memberikan variasi dalam pola
pengelompokan tersebut adalah dengan menggunakan tiga jenis kelompok berikut
ini:
a. Kelompok
Informal
Kelompok informal adalah kelompok yang bersifat
sementara. Pengelompokan ini hanya digunakan dalam suatu periode pengajaran.
Kelompok ini biasanya hanya terdiri dari dua orang peserta didik. Tujuan
kelompok informal adalah untuk menjelaskan harapan akan hasil yang ingin
dicapai, membantu peserta didik untuk lebih bisa fokus pada materi
pembelajaran, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bisa lebih dalam
memproses informasi yang diajarkan atau menyediakan waktu untuk melakukan
pengulangan dan menjangkarkan informasi.
b. Kelompok Formal
Kelompok formal digunakan untuk memastikan bahwa peserta
didik mempunyai cukup waktu untuk menyelesaikan suatu tugas dengan baik.
Lamanya kelompok ini berkerja bisa selama beberapa hari atau bahkan beberapa
minggu tergantung pada tugas atau proyek yang diberkikan pada mereka.
c. Kelompok Pendukung
Kelompok pendukung adalah pengelompokan dengan
tenggang waktu yang lebih panjang (misalnya selama satu semester atau satu
tahun). Tujuan adalah memberi suatu dukungan yang berkelanjutan kepada peserta
didik.
C.
Kelebihan
dan Kelemahan Strategi Lightening the
Learning Climate Menghidupkan uasana Belajar)
Kelebihan startegi
pembelajaran Lightening the Learning
Climate yaitu:
1. Peserta
didik yang lebih aktif dalam memberikan berbagai umpan balik
2. Menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan
3. Meningkatkan motivasi dan suasana
belajar
4. Mengajak
peserta didik untuk menghargai hasil dari kreasi materinya
5. Membuat
peserta didik menjadi lebih aktif sejak dimulainya pembelajaran.
6. Melatih rasa peduli, perhatian dan
kerelaan untuk berbagi
7. Meningkatkan rasa penghargaan
terhadap orang lain
8. Meningkatkan kecerdasan emosional
9. Mengutamakan kepentingan kelompok
dibandingkan kepentingan pribadi
10. Melatih kemapuan berkerjasama, team
work
11. Melatih kemampuan mendengarkan
pendapat orang lain
12. Peserta didik tidak malu bertanya
kepada temannya sendiri.
Kelemahan strategi
pembelajaran Lightening the Learning Climate
yaitu:
1. Peserta
didik mungkin tidak memiliki kemampuan untuk mengungkapkan sebuah persoalan
atau konsep yang menarik atau lucu.
2. Peserta didik yang pintar, bila
belum mengerti tujuan yang sesungguhnya dari proses ini, akan merasa sangat
dirugikan karena harus repot-repot membantu teman kelompoknya.
3. Peserta didik yang pintar juga akan
keberatan karena nilai yang ia peroleh ditentukan oleh prestasi atau pencapain
kelompoknya.
4. Bila kerjasama tidak dapat
dijalankan dengan baik, maka yang akan berkerja hanya beberapa orang peserta
didik yang pintar saja.
BAB
III
KESIMPULAN
Jadi,
strategi pembelajaran Lightening the
Learning Climate merupakan pembelajaran aktif yang mana guru mengawali
pelajaran dengan mengubah iklim belajar informal yang santai. Pembelajaran ini
diawali dengan membentuk kelompok, yang mana kelompok ini nantinya dapat
berkreasi dalam menyelesaikan masalah.
DAFTAR
PUSTAKA
Zaini, Hisyam. (2008).Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani