23 July 2012

Karya Ilmiah

Untuk memudahkan mengopy makalah ini, silahkan download di link berikut ini:
Karya Ilmiah .doc
Karya ilmiah merupakan karya yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni. Karya ilmiah ditulis sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan oleh suatu lembaga pendidikan tinggi (Bahdin Nur Tanjung, 2009: 1).
Penyusunan karya ilmiah harus sistematis agar para pembaca mudah memahaminya. Sistematis berarti berurutan secara teratur, terarah, dan menganut cara-cara tertentu. Karya ilmiah harus dapat dipertanggungjawabkan, berati karya ilmiah harus di susun dengan memenuhi kode etik dan sumber yang jelas, dan kaidah teknik penulisan tertentu (Nursalim, 2005: 103).
Melalui pembuatan karya ilmiah, masyarakat akademik pada suatu perguruan tinggi dapat mengkomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan hasil penelitian. Pelaporan karya ilmiah memerlukan suatu pedoman tentang pembuatan karya ilmiah, khususnya karya ilmiah tertulis.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah

            Nursalim berpendapat bahwa tulisan ilmiah adalah tulisan hasil pemikiran ilmiah tentang disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, benar, logis, utuh dan bertanggungjawab dengan menggunakan bahasa yang benar. Pemikiran ilmiah berarti karya itu memenuhi prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan telaah ilmu tertentu, dan secara metodologi dapat dipertanggungjawabkan.
Tulisan ilmiah harus dapat dipertanggungjawabkan yang berarti penyusunannya harus memenuhi kode etik dan penyebutan sumber yang jelas. Tulisan ilmiah yang bertanggungjawab disusun sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan keresahan pihak-pihak yang dirugikan. Karya yang bertanggungjawab berarti mengindahkan kaedah teknik penulisan, baik yang berhubungan dengan kutipan maupun yang berhubungan dengan bahasa yang digunakan.

2.2 Jenis-jenis Tulisan Ilmiah

Hasnah Faizah mengemukakan ada beberapa jenis karangan ilmiah yang sering ditulis diantaranya makalah dan skripsi. Kemudian ada juga yang disebut laporan penelitian lapangan, paper, buku pelajaran,  modul, diktat, skripsi, tesis, dan disertasi.

1.    Makalah
Makalah merupakan hasil karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disusun untuk melengkapi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan terhadap suatu masalahsecara ilmiah dan dibahas pada pertemuan ilmiah berupa seminar dengan penggunaan bahasa yang sangat lugas dan tegas.
2.    Paper (working paper)
Karya ilmiah ini juga biasa disebut reading atau book report (naskah semester), biasanya paper ditugaskan oleh seorang pengajar ((dosen) dalam mata kuliah tertentu pada saat semester atau perkuliahan akan berakhir.
3.    Laporan penelitian
Tulisan ilmiah yang melaporkan tentang pelaksanaan dan hasil-hasil penelitian tertentu.
4.    Buku pelajaran
Bahan atau materi pelajaran yang dituangkan dalam bentuk buku dan digunakan sebagai pedoman atau pegangan dalam proses belajar mengajar.
5.    Modul
Tulisan ilmiah yang berisi uraian tentang mata kuliah tertentu yang didasarkan pada keperluan pertemuan dalam perkuliahan.
6.    Diktat
Tulisan ilmiah yang lebih panjang dari modul. Diktat digunakan dalam perkuliahan.
7.    Skripsi
Karya tulis ilmiah yang mengemukakan pembahasan penulisan dengan berdasarkan pendapat orang lain. Pembahasan yang disajikan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung maupun penelitian tidak langsung.
8.    Tesis
Jenis karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Dalam karya ilmiah ini akan diungkapkan pengetahuan baru yang dipeoleh dari penelitian sendiri.
9.    Disertasi
Karya ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sah dengan analisis yang terperinci.
2.3 Struktur Karya Ilmiah
Menurut Jonathan Sarwono penulisan karya ilmiah memiliki aturan dan struktur yang harus diikuti, yaitu:
a. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan membahas alasan mengapa masalah tersebut ditulis. Bagian pendahuluan dimulai dari gagasan yang umum, kemudian semakin menyempit dan akhirnya menyebutkan alasan mengapa masalah tersebut ditulis.
b.  Bagian Studi Pustaka
Studi pustaka berisi landasan teori yang akan digunakan untuk membahas masalah yang sedang dikaji dari sisi teori yang berlaku.
c. Bagian Metode
Bagian metode membahas tentang cara mengkaji masalah. Dalam metode penelitian, peneliti menggunakan tipe penelitian kuantitatif jenis penelitian survei dengan teknik analisis deskriptif.
d. Bagian Pembahasan dan Analisis  Hasil Riset
Pada bagian pembahasan dan analisis, tulisan berisi hasil penelitian akan dibahas, dianalisis, diinterpretasi, dan kemudian disajikan kepada pembaca.
e. Bagian Kesimpulan dan Saran
Bagian ini berisi kesimpulan yang menjawab masalah yang sudah dirumuskan dalam tulisan ilmiah. Bagian kesimpulan ini diikuti dengan saran yang diturunkan dari kesimpulan tersebut.
2.4 Syarat-syarat Penulisan Karya Ilmiah
Menurut hasnah Faizah untuk menghasilkan suatu karyailmiah harus dipenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
1.    Komunikatif
Uraian dalam karya ilmiah harus dapat dipahami pembaca, usahakan agar pembaca tidak mengalami kesulitan dalam memahami bacaan tersebut. Untuk itu, pemakaian kata-kata dan kalimat harus lugas, dan idealnya setiap pembaca mempunyai persamaan pemahaman.
2.    Bernalar
Tulisan ilmiah harus sistematis, isi pikiran yang dikemukakan harus berurutan dalam suatu sistem, dan unsur-unsur sistem tersebut harus saling berhubungan satu dengan lainnya, dan penulisan harus mengikuti metode penulisan tertentu secara tepat.
3.    Logis
Apa yang dipaparkan dalam tulisan ilmiah (latar belakang, rumusan masalah, masalah, pernyataan, pengujian, penilaian, dan pembuktiannya) harus masuk akal, benar, baik secara empiris maupun secara logika.
4.    Ekonomi
Setiap kata dan kalimat yang digunakan dalam tulisan ilmiah harus diseleksi sedemikian rupa sehingga padat dan padu, jangan bertele-tele, harus segera menjelaskan inti penulisan. Pernyataan, uraian, pembuktian, dan kesimpulan tidak berdasarkan luapan perasaan atau karena berbagai pertimbangan terpaksa memakai bahasa yang bersifat basa-basi. Kata dan kalimat yang digunakan tidak melanggar kode etik penulisan.
5.    Berdasarkan Landasan Teori yang kuat
Untuk memenuhi syarat ini penulis harus lebih banyak membaca dan membandingkan antara suatu teori dengan teori yang lain. Teori yang kuat adalah teori yang diakui dan dihargai oleh sesama ahli dalam disiplin ilmu yang bersangkutan.
6.    Relevan dengan disiplin ilmu yang bersangkutan
Penulisan karya ilmiah harus didasarkan antara masalah yang dibahas dengan teori yang digunakan. Misalnya masalah yang dibahas adalah masalah bahasa, maka pendekatan, pembeberan, dan pembahasannya harus berdasarkan prinsip-prinsip dalam bahasa.
7.    Mempunyai Sumber teori Mutakhir
Dalam hal ini, landasan teori yang digunakan diusahakan teori-teori dalam perkembangan terakhir, biasanya teori-teori yang dicetuskan dalam jangka waktu lima tahun terakhir pada saat penulisan.
2.5 Ciri-ciri Khusus Penulisan Karya Ilmiah
1. Catatan Pustaka
Catatan tentang sumber teori seperti buku, majalah, jurnal atau surat kabar disebut catatan pustaka.
2. Catatan kaki

Catatan kaki ialah catatan-catatan kecil yang berfungsi memberikan keterangan tambahan terhadap teks yang ditulis. Catatan kaki ditempatkan pada bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks dengan garis panjang. Penomoran yang berurutan diberikan kepada setiap catatan kaki. Contoh :
....kajian etimologi[1] tidak dapat dipisahkan daripada kajian linguistik.....
[1] Etimologi ialah kajian tentang kata serta perubahan bentuk dan makna.

3. Catatan Kaki Singkat
Catatan kaki singkat merupakan  kaidah yang menunjukkan sumber rujukan selain kaidah catatan pustaka.
Ibid. (singkatan dari ibidum, artinya sama dengan yang diatas). Digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang telah disajikan sebelumnya.
Op.cit (singkatan daripada opere citati, artinya dalam buku/ karya yang telah dipakai), digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang telah dinyatakan, tetapi telah disisip catatan kaki lain dari sumber lain.
Ioc. Cit (singkatan dari loco citati, artinya dari sumber yang sama tetapi halamannya berbeda)
Penggunaan catatan untuk menunjukan sumber rujukan harus selaras dalam keseluruhan penulisan. Jika kaidah catatan pustaka yang dipilih, maka keseluruhan penulisan haruslah menggunakan kaidah ini.
4. Petikan Tak Langsung
Petikan tak langsung merupakan pengungkapan kembali pendapat, gagasan pokok, ringkasan atau kesimpulan dari sebuah tulisan dengan gaya penulis sendiri.
5. Petikan Langsung
Petikan langsung juga ditulis dalam teori asalnya tanpa ada perubahan dan diberi tempat tersendiri, terpisah dari pada teks.
6. Bibliografi
Menulis bibliografi atau daftar pustaka dimaksudkan untuk mengemukakan semua sumber rujukan dan bacaan yang sama pada buku.
2.6 Pengutipan                                                 
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku maupun majalah-majalah.
Nursalim mengemukakan jenis kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung.  Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli. Sedangkan kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat seorang pengarang atau tokoh terkenal berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut.
1.    Prinsip-prinsip mengutip, yaitu :
a.       Jangan mengadakan perubahan pada waktu melakukan kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah kata-kata atau teknik dari teks aslinya.
b.      bila ada kesalahan apakah itu disebabkan ejaan maupun dalam soal-soal ketatabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan-kesalahan itu.
c.       Menghilangkan bagian kutipan, dalam kutipan diperkenankan menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna keseluruhannya.
2.    Cara mengutip
a.    Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris
1.    Kutipan tersebut disatukan dengan teks
2.    Jarak antara baris dengan baris dua spasi atau sama dengan jarak tulisan lainnya.
3.    Kutipan tersebut diapit dengan tanda kutip
4.    Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi keatas atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan tersebut.
b.    Kutipan langsung yang lebih dari empat baris
1.    Kutipan dijarakan dari teks dalam jarak 2,5 spasi
2.    Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi
3.    Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi keatas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, penerbit dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
4.    Seluruh kutipan dimasukan ke dalam 5-7 ketikan; bila kutipan itu dimulai dengan paragraf baru, maka baris pertama dari kutipan itu dimasukan lagi 5-7 ketikan.
c.    Kutipan tidak langsung
1.    Kutipan tersebut diintegrasikan dengan teks
2.    Jarak antar baris dua spasi
3.    Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip
4.      Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi keatas atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan tersebut.
d.   Kutipan pada catatan kaki
Selain dari kutipan yang dimasukan dalam teks seperti kutipan langsung maupun tidak langsung, adapun kutipan yang di tempatkan pada catatan kaki kutipan jenis ini dimasukan dalam tanda kutip dan di kutip tepat di kutip seperti teks aslinya.

e.    Kutipan atas ucapan lisan
Mengutip ucapan lisan sebaiknya penulis menunjukan dulu kutipan tersebut kepada pembicara terlebih dahulu baru kutipan tersebut digunakan dalam tulisan.

2.7              Daftar Kepustakaan

Daftar kepustakaan adalah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan bahan yang dijadikan sumber atau memiliki pertalian dengan tulisan ilmiah yang sedang dikerjakan.
Fungsi daftar kepustakaan adalah untuk menunjukan sumber dari pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks.
Teknik penyusunan daftar referensi
a.    Nama pengarang di urutkan menurut urutan alfabet
b.    Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukan dalam urutan alfabet.
c.    Jika untuk seorang pengarang lebih dari satu referensi, maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak perlu diikutsertakan, tetapi di gantikan dengan garis sepanjang 5 sampai 7 ketikan.
d.   Jarak antara baris yang satu dengan baris yang lainnya untuk satu referensi adalah satu spasi.
e.    Baris pertama dimulai dari margin kiri.
2.8              Bentuk dan Susunan Naskah Karya Ilmiah
a.    Bagian Awal
1)   Halaman sampul
2)   Halaman judul
3)   Halaman pengajuan skripsi
4)   Halaman pengesahan
5)   Halaman motto dan persembahan (jika ada)
6)   Halaman kata pengantar
7)   Halaman daftar isi
8)   Halaman daftar tabel (jika ada)
9)   Halaman daftar gambar, grafik, diagram, lukisan, peta (jika ada)
b.    Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
1)   Latar belakang masalah
2)   Alasan pemilihan judul
3)   Penegasan istilah
4)   Permasalahan
5)   Tujuan dan kegunaan
6)   Kerangka teoritis, kerangka pemikiran atau studi kepustakaan
7)   Hipotesis
8)   Metode penelitian
9)   Sistematika
Bab II (berisi tinjauan umum)
Bab III (berisi laporan penelitian)
Bab IV (berisi analisis)
Bab V kesimpulan da saran
c.    Bagian akhir
1)   Daftar bacaan
2)   Lampiran-lampiran
3)   Daftar Riwayat hidup penulis

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Karya tulisan  ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah tentang disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, benar,  logis, utuh dan bertanggungjawab dengan menggunakan bahasa yang benar. Dalam penulisan karya ilmiah harus mengikuti struktur-struktur yang berlaku agar tulisan tersebut diakui dan dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis.
3.2 Saran
            Dalam pembuatan makalah ini kami sadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami berharap kritik dan saran yang membangun demi kemajuan makalah kami mendatang.

DAFTAR PUSTAKA


HR, HasnahFaizah. 2009. Bahasa Indonesia. Pekanbaru: Cendikia Insan.
Nursalim. 2005. Pengantar Kemampuan Berbahasa Indonesia Berbasis Kompetensi. Pekanbaru: Infinite.
Sarwono, Jonathan. 2010. Pintar Menulis karya Ilmiah. Yogyakarta: Andi.
Tanjung, Bahdin Nur. 2009. Pedoman Penulisan karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Anda sedang membaca postingan yang berjudul Karya Ilmiah. Jangan ragu untuk berkomentar dan berkunjung lagi ke Cici Bon. Salam sukses selalu

ShareThis