Karya Ilmiah .doc
Karya
ilmiah merupakan karya yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan,
teknologi atau seni. Karya ilmiah ditulis sesuai dengan tata cara ilmiah, dan
mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan
oleh suatu lembaga pendidikan tinggi (Bahdin Nur Tanjung, 2009: 1).
Penyusunan
karya ilmiah harus sistematis agar para pembaca mudah memahaminya. Sistematis
berarti berurutan secara teratur, terarah, dan menganut cara-cara tertentu. Karya
ilmiah harus dapat dipertanggungjawabkan, berati karya ilmiah harus di susun
dengan memenuhi kode etik dan sumber yang jelas, dan kaidah teknik penulisan
tertentu (Nursalim, 2005: 103).
Melalui
pembuatan karya ilmiah, masyarakat akademik pada suatu perguruan tinggi dapat
mengkomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan hasil penelitian.
Pelaporan karya ilmiah memerlukan suatu pedoman tentang pembuatan karya ilmiah,
khususnya karya ilmiah tertulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Nursalim berpendapat bahwa tulisan ilmiah adalah tulisan
hasil pemikiran ilmiah tentang disiplin ilmu tertentu yang disusun secara
sistematis, benar, logis, utuh dan bertanggungjawab dengan menggunakan bahasa
yang benar. Pemikiran ilmiah berarti karya itu memenuhi prinsip-prinsip ilmiah,
berdasarkan telaah ilmu tertentu, dan secara metodologi dapat
dipertanggungjawabkan.
Tulisan
ilmiah harus dapat dipertanggungjawabkan yang berarti penyusunannya harus
memenuhi kode etik dan penyebutan sumber yang jelas. Tulisan ilmiah yang
bertanggungjawab disusun sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan keresahan
pihak-pihak yang dirugikan. Karya yang bertanggungjawab berarti mengindahkan
kaedah teknik penulisan, baik yang berhubungan dengan kutipan maupun yang
berhubungan dengan bahasa yang digunakan.
2.2
Jenis-jenis Tulisan Ilmiah
Hasnah
Faizah mengemukakan ada beberapa jenis karangan ilmiah yang sering ditulis diantaranya
makalah dan skripsi. Kemudian ada juga yang disebut laporan penelitian
lapangan, paper, buku pelajaran, modul,
diktat, skripsi, tesis, dan disertasi.
1. Makalah
Makalah
merupakan hasil karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya
disusun untuk melengkapi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk
memberikan saran pemecahan terhadap suatu masalahsecara ilmiah dan dibahas pada
pertemuan ilmiah berupa seminar dengan penggunaan bahasa yang sangat lugas dan
tegas.
2. Paper (working paper)
Karya ilmiah ini juga biasa disebut
reading atau book report (naskah semester), biasanya paper ditugaskan oleh
seorang pengajar ((dosen) dalam mata kuliah tertentu pada saat semester atau perkuliahan
akan berakhir.
3. Laporan penelitian
Tulisan ilmiah yang
melaporkan tentang pelaksanaan dan hasil-hasil penelitian tertentu.
4. Buku pelajaran
Bahan atau materi
pelajaran yang dituangkan dalam bentuk buku dan digunakan sebagai pedoman atau
pegangan dalam proses belajar mengajar.
5. Modul
Tulisan ilmiah yang
berisi uraian tentang mata kuliah tertentu yang didasarkan pada keperluan
pertemuan dalam perkuliahan.
6. Diktat
Tulisan ilmiah yang
lebih panjang dari modul. Diktat digunakan dalam perkuliahan.
7. Skripsi
Karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pembahasan penulisan dengan berdasarkan pendapat orang lain.
Pembahasan yang disajikan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif,
baik berdasarkan penelitian langsung maupun penelitian tidak langsung.
8. Tesis
Jenis karya ilmiah yang
sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Dalam karya ilmiah ini
akan diungkapkan pengetahuan baru yang dipeoleh dari penelitian sendiri.
9. Disertasi
Karya ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data
dan fakta yang sah dengan analisis yang terperinci.
2.3 Struktur Karya Ilmiah
Menurut
Jonathan Sarwono penulisan karya ilmiah memiliki aturan dan struktur yang harus
diikuti, yaitu:
a. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan
membahas alasan mengapa masalah tersebut ditulis. Bagian pendahuluan dimulai
dari gagasan yang umum, kemudian semakin menyempit dan akhirnya menyebutkan
alasan mengapa masalah tersebut ditulis.
b. Bagian Studi Pustaka
Studi
pustaka berisi landasan teori yang akan digunakan untuk membahas masalah yang
sedang dikaji dari sisi teori yang berlaku.
c.
Bagian Metode
Bagian
metode membahas tentang cara mengkaji masalah. Dalam metode penelitian,
peneliti menggunakan tipe penelitian kuantitatif jenis penelitian survei dengan
teknik analisis deskriptif.
d.
Bagian Pembahasan dan Analisis Hasil
Riset
Pada
bagian pembahasan dan analisis, tulisan berisi hasil penelitian akan dibahas,
dianalisis, diinterpretasi, dan kemudian disajikan kepada pembaca.
e.
Bagian Kesimpulan dan Saran
Bagian
ini berisi kesimpulan yang menjawab masalah yang sudah dirumuskan dalam tulisan
ilmiah. Bagian kesimpulan ini diikuti dengan saran yang diturunkan dari
kesimpulan tersebut.
2.4
Syarat-syarat Penulisan Karya Ilmiah
Menurut
hasnah Faizah untuk menghasilkan suatu karyailmiah harus dipenuhi beberapa syarat
sebagai berikut:
1. Komunikatif
Uraian dalam karya
ilmiah harus dapat dipahami pembaca, usahakan agar pembaca tidak mengalami
kesulitan dalam memahami bacaan tersebut. Untuk itu, pemakaian kata-kata dan
kalimat harus lugas, dan idealnya setiap pembaca mempunyai persamaan pemahaman.
2. Bernalar
Tulisan
ilmiah harus sistematis, isi pikiran yang dikemukakan harus berurutan dalam
suatu sistem, dan unsur-unsur sistem tersebut harus saling berhubungan satu
dengan lainnya, dan penulisan harus mengikuti metode penulisan tertentu secara
tepat.
3. Logis
Apa yang dipaparkan
dalam tulisan ilmiah (latar belakang, rumusan masalah, masalah, pernyataan,
pengujian, penilaian, dan pembuktiannya) harus masuk akal, benar, baik secara
empiris maupun secara logika.
4. Ekonomi
Setiap kata dan kalimat
yang digunakan dalam tulisan ilmiah harus diseleksi sedemikian rupa sehingga
padat dan padu, jangan bertele-tele, harus segera menjelaskan inti penulisan.
Pernyataan, uraian, pembuktian, dan kesimpulan tidak berdasarkan luapan
perasaan atau karena berbagai pertimbangan terpaksa memakai bahasa yang
bersifat basa-basi. Kata dan kalimat yang digunakan tidak melanggar kode etik
penulisan.
5. Berdasarkan Landasan Teori yang kuat
Untuk memenuhi syarat
ini penulis harus lebih banyak membaca dan membandingkan antara suatu teori
dengan teori yang lain. Teori yang kuat adalah teori yang diakui dan dihargai
oleh sesama ahli dalam disiplin ilmu yang bersangkutan.
6. Relevan dengan disiplin ilmu yang
bersangkutan
Penulisan karya ilmiah
harus didasarkan antara masalah yang dibahas dengan teori yang digunakan.
Misalnya masalah yang dibahas adalah masalah bahasa, maka pendekatan,
pembeberan, dan pembahasannya harus berdasarkan prinsip-prinsip dalam bahasa.
7. Mempunyai Sumber teori Mutakhir
Dalam hal ini, landasan
teori yang digunakan diusahakan teori-teori dalam perkembangan terakhir,
biasanya teori-teori yang dicetuskan dalam jangka waktu lima tahun terakhir
pada saat penulisan.
2.5
Ciri-ciri Khusus Penulisan Karya Ilmiah
1. Catatan Pustaka
Catatan tentang sumber teori
seperti buku, majalah, jurnal atau surat kabar disebut catatan pustaka.
2. Catatan kaki
....kajian
etimologi[1]
tidak dapat dipisahkan daripada kajian linguistik.....
[1]
Etimologi ialah kajian tentang kata serta perubahan bentuk dan makna.
3. Catatan Kaki Singkat
Catatan
kaki singkat merupakan kaidah yang
menunjukkan sumber rujukan selain kaidah catatan pustaka.
Ibid.
(singkatan dari ibidum, artinya sama dengan yang diatas). Digunakan untuk
catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang telah disajikan
sebelumnya.
Op.cit
(singkatan daripada opere citati, artinya dalam buku/ karya yang telah
dipakai), digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang telah dinyatakan,
tetapi telah disisip catatan kaki lain dari sumber lain.
Ioc.
Cit (singkatan dari loco citati, artinya dari sumber yang sama tetapi
halamannya berbeda)
Penggunaan
catatan untuk menunjukan sumber rujukan harus selaras dalam keseluruhan
penulisan. Jika kaidah catatan pustaka yang dipilih, maka keseluruhan penulisan
haruslah menggunakan kaidah ini.
4.
Petikan Tak Langsung
Petikan
tak langsung merupakan pengungkapan kembali pendapat, gagasan pokok, ringkasan
atau kesimpulan dari sebuah tulisan dengan gaya penulis sendiri.
5.
Petikan Langsung
Petikan
langsung juga ditulis dalam teori asalnya tanpa ada perubahan dan diberi tempat
tersendiri, terpisah dari pada teks.
6.
Bibliografi
Menulis
bibliografi atau daftar pustaka dimaksudkan untuk mengemukakan semua sumber
rujukan dan bacaan yang sama pada buku.
2.6 Pengutipan
Kutipan
adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan
seorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku maupun majalah-majalah.
Nursalim
mengemukakan jenis kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung maupun kutipan
tidak langsung. Kutipan langsung adalah
pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi
kalimat dari sebuah teks asli. Sedangkan kutipan tidak langsung adalah pinjaman
pendapat seorang pengarang atau tokoh terkenal berupa intisari atau ikhtisar
dari pendapat tersebut.
1. Prinsip-prinsip mengutip, yaitu :
a. Jangan mengadakan perubahan pada waktu
melakukan kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah kata-kata atau teknik
dari teks aslinya.
b. bila ada kesalahan apakah itu disebabkan
ejaan maupun dalam soal-soal ketatabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki
kesalahan-kesalahan itu.
c. Menghilangkan bagian kutipan, dalam
kutipan diperkenankan menghilangkan bagian-bagian tertentu dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak mengakibatkan perubahan makna aslinya atau makna
keseluruhannya.
2. Cara mengutip
a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari
empat baris
1. Kutipan tersebut disatukan dengan teks
2. Jarak antara baris dengan baris dua
spasi atau sama dengan jarak tulisan lainnya.
3. Kutipan tersebut diapit dengan tanda
kutip
4. Sesudah kutipan selesai diberi nomor
urut penunjukan setengah spasi keatas atau dalam kurung ditempatkan nama
singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan
tersebut.
b. Kutipan langsung yang lebih dari empat
baris
1. Kutipan dijarakan dari teks dalam jarak
2,5 spasi
2. Jarak antara baris dengan baris kutipan
satu spasi
3. Sesudah kutipan selesai diberi nomor
urut penunjukan setengah spasi keatas, atau dalam kurung ditempatkan nama
singkat pengarang, penerbit dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.
4. Seluruh kutipan dimasukan ke dalam 5-7
ketikan; bila kutipan itu dimulai dengan paragraf baru, maka baris pertama dari
kutipan itu dimasukan lagi 5-7 ketikan.
c. Kutipan tidak langsung
1. Kutipan tersebut diintegrasikan dengan
teks
2. Jarak antar baris dua spasi
3. Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip
4. Sesudah kutipan selesai diberi nomor
urut penunjukan setengah spasi keatas atau dalam kurung ditempatkan nama
singkat pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan
tersebut.
d. Kutipan pada catatan kaki
Selain dari kutipan
yang dimasukan dalam teks seperti kutipan langsung maupun tidak langsung,
adapun kutipan yang di tempatkan pada catatan kaki kutipan jenis ini dimasukan
dalam tanda kutip dan di kutip tepat di kutip seperti teks aslinya.
e. Kutipan atas ucapan lisan
Mengutip ucapan lisan
sebaiknya penulis menunjukan dulu kutipan tersebut kepada pembicara terlebih
dahulu baru kutipan tersebut digunakan dalam tulisan.
2.7
Daftar Kepustakaan
Daftar
kepustakaan adalah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan bahan yang dijadikan sumber atau memiliki pertalian dengan tulisan ilmiah
yang sedang dikerjakan.
Fungsi
daftar kepustakaan adalah untuk menunjukan sumber dari pernyataan atau ucapan
yang dipergunakan dalam teks.
Teknik
penyusunan daftar referensi
a. Nama pengarang di urutkan menurut urutan
alfabet
b. Bila tidak ada pengarang, maka judul
buku atau artikel yang dimasukan dalam urutan alfabet.
c. Jika untuk seorang pengarang lebih dari
satu referensi, maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak
perlu diikutsertakan, tetapi di gantikan dengan garis sepanjang 5 sampai 7
ketikan.
d. Jarak antara baris yang satu dengan
baris yang lainnya untuk satu referensi adalah satu spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri.
2.8
Bentuk dan Susunan Naskah Karya Ilmiah
a. Bagian Awal
1) Halaman sampul
2) Halaman judul
3) Halaman pengajuan skripsi
4) Halaman pengesahan
5) Halaman motto dan persembahan (jika ada)
6) Halaman kata pengantar
7) Halaman daftar isi
8) Halaman daftar tabel (jika ada)
9) Halaman daftar gambar, grafik, diagram,
lukisan, peta (jika ada)
b. Bagian Isi
Bab
I Pendahuluan
1) Latar belakang masalah
2) Alasan pemilihan judul
3) Penegasan istilah
4) Permasalahan
5) Tujuan dan kegunaan
6) Kerangka teoritis, kerangka pemikiran
atau studi kepustakaan
7) Hipotesis
8) Metode penelitian
9) Sistematika
Bab
II (berisi tinjauan umum)
Bab
III (berisi laporan penelitian)
Bab
IV (berisi analisis)
Bab
V kesimpulan da saran
c. Bagian akhir
1) Daftar bacaan
2) Lampiran-lampiran
3) Daftar Riwayat hidup penulis
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karya tulisan ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah tentang
disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, benar, logis, utuh dan bertanggungjawab dengan menggunakan
bahasa yang benar. Dalam penulisan karya ilmiah harus mengikuti
struktur-struktur yang berlaku agar tulisan tersebut diakui dan dapat
dipertanggungjawabkan oleh penulis.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami
sadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami berharap kritik dan
saran yang membangun demi kemajuan makalah kami mendatang.
DAFTAR
PUSTAKA
HR,
HasnahFaizah. 2009. Bahasa Indonesia.
Pekanbaru: Cendikia Insan.
Nursalim.
2005. Pengantar Kemampuan Berbahasa
Indonesia Berbasis Kompetensi. Pekanbaru: Infinite.
Tanjung,
Bahdin Nur. 2009. Pedoman Penulisan karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana.