Untuk memudahkan mengopy makalah ini, silahkan download di link berikut ini:
Teori Konseling .doc
A. Teori Konseling
Teori Konseling .doc
A. Teori Konseling
Sebagai
suatu kegiatan profesional dan ilmiah, pelaksanaan konseling bertitik tolak
dari teori-teori yang dijadikan sebagai acuannya. Teori diartikan sebagai
prinsip-prinsip yang dapat diuji sehingga dapat dijadikan sebagai kerangka
untuk melaksanakan penelitian; sejumlah proposisi yang terintregasi secara
sintaktik (mengikuti aturan tertentu) dan digunakan untuk memprediksi dan
menjelaskan peristiwa-peristiwa yang diamati; dan pada umumnya diartikan
sebagai suatu pernyataan prinsip-prinsip umum yang didukung oleh data untuk
menjelaskan suatu fenomena.
Teori
yang baik mempunyai kriteria sebgai berikut: jelas, komprehensif, parsiminous
atau dapat menjelaskan data secara sederhana dan jelas, dan dapat menurunkan
penelitian yang bermanfaat. Adapun fungsi teori antara lain: memberikan
kerangka kerja bagi informasi yang spesifik, menjadikan hal-hal yang bersifat
kompleks menjadi sederhana, menyusun pengalaman-pengalaman sebelumnya,
mensistematikkan penemuan-penemuan, melahirkan hipotesis-hipotesis, membuat
prediksi, dan memberi penjelasan.
B.
Lahirnya
Teori Konseling
Lahirnya
suatu teori mempunyai kaitan dasar pribadi, sosiologis, dan filosofis. Suatu
teori mencerminkan kepribadian pembuatnya, sebagai suatu hasil proses waktu,
kondisi kekuatan sosial dan budaya dan filsafat yang dianut pembuatnya.
Teori-teori
konseling muncul bersamaan dengan munculnya konseling itu sendiri sejak
permulaan abad 20. Sebagaimana dikatakan di atas, pemunculan suatu teori
berkaitan dengan pribadi pembuatnya, waktu dan tempat, kondisi sosial budaya
dan filsafat. Demikian pula pemuculan teori-teori konseling mempunyai karakteristik
seperti tersebut di atas.
C.
Jenis
Teori dan analisi dalam Bimbingan Konseling
1) TEORI KONSELING TRAIT AND FACTOR
- Konsep dasar
Menurut teori ini
kepribadian merupakan sistem atau faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya seperti kecakapan,
minat, sikap dan tempramen. Beberapa tokoh yang sering dikenal dalam teori trait
and factor adalah Walter Bigham, John Darley, Donald G.Paterson dan
E.G.Williamson.
Teori Trait-Factor
adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepribadian seseorang dapat dilukiskan
dengan mengidentifikasikan jumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing
psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu. Konseling Trait-Factor
berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis
untuk menanalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi/aspek
kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan
atau kegagalan seseorang dalam jabatan dan mengikuti suatu program studi.
- Proses Konseling
- Analisis
- Sintesis
- Diagnosis
- Prognosis
- Konseling (Treatment)
2) RATIONAL EMOTIVE THERAPY
- Konsep dasar
Rational Emotive Therapy
atau Teori Rasional Emotif mulai dikembangan di Amerika pada tahun 1960-an oleh
Alberl Ellis, seorang Doktor dan Ahli dalam Psikologi Terapeutik yang juga
seorang eksistensialis dan juga seorang Neo Freudian.
Menurut Ellis (dalam
Latipun, 2001 : 92) berpandangan bahwa REBT merupakan terapi yang sangat
komprehensif, yang menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan emosi,
kognisi, dan perilaku.
- Proses Konseling
a) assertive training, melatih dan membiasakan klien
terus-menerus menyesuaikan diri dengan perilaku tentang yang diinginkan.
b) sosiodrama yaitu semacam sandiwara pendek tentang masalah
kehidupan sosial.
c) Self modeling atau diri sebagai model yaitu teknik yang
bertujuan menghilangkan perilaku tertentu dimana konselor menjadi model, dan
klien berjanji akan mengikuti.
d) teknik reinforcement, memberi reward terhadap
perilaku rasional atau memperkuatnya.
e) desensitisasi sistematik merupakan teknik relaxsasi yang
digunakan untuk menghapus perilaku yang diperkuat secara negative
f) Relaxation.
g) self control yaitu dengan mengontrol diri.
h) diskusi;
i)
simulasi dengan bermain peran
antara konselor dengan klien.
j)
homework assigment
(pemberian tugas rumah).
k)
bibliografi (memberi bahan bacaan)
3) TEORI KONSELING BEHAVIOR
- Konsep dasar
perilaku manusia merupakan
hasil belajar, sehingga dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkresi
kondisi-kondisi belajar. Pada dasarnya, proses konseling merupakan suatu
penataan proses atau pengalaman belajar untuk membantu individu mengubah
perilakunya agar dapat memecahkan masalahnya. Tokoh dalam teori ini adalah D.
Krumboltz, Carl E. Thoresen, Ray E. Hosfor , Bandura, Wolpe dll.
- Proses Konseling
Dalam proses konseling
menggunakan beberapa pendekatan, sebagai berikut:
- pendekatan operant learning. Hal yang sangat penting adalah penguatan yang dapat menghasilkan prilaku klien yang dikehendaki.
- Metode unitatif learning. Diterapkan oleh konselor dengan merancang suatu perilaku adaptif yang dapat dijadikan model oleh klien.
- metode cognitive learning atau pembelajaran kognetif. Merupakan metode pengajaran yang berupa pengajaran secara verbal, kontrak antara konselor dengan klien, dan bermain peran
- metode emosional learning atau pembelajaran emosional diterapkan kepada individu yang mengalami suatu kecemasan.
4) KONSELING PSIKOANALIS
- Konsep dasar
Psikoanalisa merupakan suatu
metode penyembuhan yang bersifat psikologis dengan cara-cara fisik. Tokoh utama
psikoanalisa ialah Sigmund Freud. Menurut Freud teori kepribadian menyangkut 3
hal Struktur kepribadian
- Struktur kepribadian
Kepribadian terdiri dari 3
sistem
·
Id adalah aspek biologis yang merupakan sistem
kepribadian yang asli.
·
Ego adalah aspek psikologis yang timbul karena
kebutuhan organisme untuk berhubungan dengan dunia kenyataan.
·
Super ego adalah aspek sosiologis yang mencerminkan
nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakt yang ada di dalam kepribadian
individu.
- Dinamika kepribadian
Terdiri dari cara bagaimana
energi psikis itu disitribusikan serta digunkan oleh id, ego, dan super ego.
- Perkembangan kepribadian
Kepribadian individu
menurutr Freud telah mulai terbentuk pada tahun-tahun pertama di masa
kanak-kanak. Pada umur 5 tahun hampir seluruh struktur kepribadian telah
terbentuk, pada tahun-tahun berikutnya hanya menghaluskan struktur dasar
tersebut.
- Proses Konseling
Ada beberapa teknik yang
digunakan dalam proses konseling ini, sebagai berikut:
1.
Asosiasi bebas
Konselor
memerintahkan klien untuk menjernihkan pikiranya adari pemikiran sehari-hari
dan sebanyak mungkin untuk mengatakan apa yang muncul dalam kesadaranya.
2.
Interpretasi
membiarkan
ego untuk mencerna materi baru dan mempercepat proses menyadarkan hal-hal yang
tersembunyi.
3.
Analisis mimpi
membuka
hal-hal yang tidak disadari dan membantu klien untuk memperoleh tilikan kepada
masalah-masalah yang belum terpecahkan.
4.
Analisis dan interpretasi resistensi
suatu
dinamika yang tidak disadari yang mendorong seseorang untuk mempertahankan
terhadap kecemasan
5.
Analisis dan interpretasi transferensi
Transferensi muncul dengan sendirinya
dalam proses terapeutik
5) KONSELING PSIKOLOGI INDIVIDUAL
- Konsep dasar
Konstruk utama psikologi
individual adalah bahwa perilaku manusia dipandang sebagai suatu kompensasi
terhadap perasaan inferioritas (kurang harga diri). Istilah yang digunakan oleh
Adler adalah “inferiority complex” untuk menggambarkan keadaan perasaan harga
diri kurang yang selalu mendorong individu untuk melakukan kompensasi mencapai
keunggulan. Perilaku merupakan suatu upaya untuk mencapai keseimbangan.
- Proses Konseling
Proses konseling diarahkan
oleh konselor untuk mendapatkan informasi-informasi berkaitan dengan masa
sekarang dan masa lalu sejak klien berusia kanak-kanak. Mulai dari mengingat
komponen-komponen dalam keluarga, keanehan-keanehan prilaku yang terjadi
didalam keluarga, sampai hal yang spesifik. Hal ini sangat membantu konselor
dalam menghimpun informasi serta menggali feeling of inferiority (FOI)
klien..Teknik yang digunakan oleh konselor adalah membangun hubungan yang baik
dengan klien.
6) KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL
- Konsep dasar
Dalam terapi ini hubungan
konselor dan klien dipandang sebagai suatu transaksional (interaksi, tindakan
yang diambil, tanya jawab) dimana masing-masing partisipan berhubungan satu
sama lain. Sebagai fungsi tujuan tertentu. Transaksi menurut Berne merupakan
manivestasi hubungan sosial.
- Proses Konseling
Tugas utama konselor yang
menggunakan analisis transaksional adalah mengajar bahasa dan ide-ide sistem
untuk mendiagnosa transaksi. Konselor transaksional selalu aktif, menghindarkan
keadaan diam yang terlalu lama, dan mempunyai tanggung jawab untuk memelihara
perhatian pada transaksi.
7) KONSELING CLIENT CENTERED (BERPUSAT PADA KLIEN)
- Konsep dasar
Pendekatan konseling client
centered menekankan pada kecakapan klien untuk menentukan isu yang penting bagi
dirinya dan pemecahan masalah dirinya. Konsep pokok yang mendasari adalah hal
yang menyangkut konsep-konsep mengenai diri (self), aktualisasi diri, teori
kepribadian,dan hakekat kecemasan. Menurut Roger konsep inti konseling berpusat
pada klien adalah konsep tentang diri dan konsep menjadi diri atau pertumbuhan
perwujudan diri. Tokohnya adalah Carl R. Roger.
- Proses Konseling
o Konseling
memusatkan pada pengalaman individual.
o konseling
berupaya meminimalisir rasa diri terancam, dan memaksimalkan dan serta menopang
eksplorasi diri. Perubahan perilaku datang melalui pemanfaatan potensi individu
untuk menilai pengalamannya, membuatnya untuk memperjelas dan mendapat tilikan
pearasaan yang mengarah pada pertumbuhan.
o Melalui
penerimaan terhadap klien, konselor membantu untuk menyatakan, mengkaji dan
memadukan pengalaman-pengalaman sebelunya ke dalam konsep diri.
o dengan
redefinisi, pengalaman, individu mencapai penerimaan diri dan menerima orang
lain dan menjadi orang yang berkembang penuh.
o wawancara
merupakan alat utama dalam konseling untuk menumbuhkan hubungan timbal balik.
8) KONSELING / TERAPI GESTALT
- Konsep dasar
Peris menyatakan bahwa
individu, dalam hal ini manusia, selalu aktif sebagai keseluruhan, merupakan
koordinasi dari seluruh organ. Kesehatan merupakan keseimbangan yang layak.
Pertentangan antara keberadaan sosial dan biologis merupakan konsep dasar
terapi Gestaslt. Tokohnya adalah Frederick S. Peris 1989-1970
- Proses Konseling
konseling Gestalt adalah
meningkatkan proses pertumbuhan klien dan membantu klien mengembangkan potensi
manusiawinya. Fokus utama dalam konseing Gestalt adalah membantu individu
melalui transisinya dari keadaan yang selalu dibantu oleh lingkungan ke keadaan
mandiri (selft-support). Konselor membuat klien menjadi kecewa sehingga klien
dipaksa untuk menemukan caranya atau mengembangkan potensinya sendiri.
- Analisis
Dalam konseling ini klien
diharapkan sebagai seorang individu yang utuh. Sehingga memecahkan masalah
dalam lingkungannya bisa mandiri, artinya klien diharapkan mampu menemukan
ataupun mengenal potensi dirinya-sendiri agar permasalah yang ia hadapi dapat
terselesaikan.
Relevansi
Teknik Behaviour Konseling Dengan Bimbingan Konseling Behaviour merupakan model terapi yang merupakan prinsip belajar yang
berpandangan bahwa manusia dibentuk dan dikondisikan lingkungan sosialnya dan
tingkah laku manusia merupakan hasil dari belajar pengkondisian.
Apabila
dalam individu terdapat tingkah laku-tingkah laku yang menyimpang itu merupakan hasil dari belajar pengkondisian yang keliru, maka itu harus diluruskan kejalan yang benar. Dengan demikian ini, sejalan
dengan firman Allah yang menjelaskan tentang tingkah laku yang dilakukan oleh
manusia mengenai kebaikan dan keburukan. Dalam surat al-Jatsiyah 15 dan an-Nahl
97 Allah SWT berfirman :
Artinya
: “Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh maka itu adalah untuk dirinya sendiri,
dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri,
kemudian kepada Tuhan-mulah kamu dikembalikan” (QS. Al-Jatsiyah 45:15).
Artinya
: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl 16:97).
Dan
teknik behaviour konseling hubungannya dengan bimbingan konseling sangat berkaitan sekali karena teknik behaviour konsling bisa digunakan untuk bimbingan konseling yang berguna untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi klien. Teknik behaviour konseling mempunyai beberapa cirri dan langkah-langkah untuk merumuskan prosedur treatment agar masalah yang dihadapi klien bisa diselesaikan.
D.
Manfaat
Teori Bagi Seorang Calon Konselor dan Konselor Profesional
Suatu
teori mempunyai fungsi sebagai berikut: pertama, meringkaskan dan
menggeneralisasikan suatu kesatuan informasi; kedua, membantu dalam pemahaman
dan penjelasan suatu fenomena yang kompleks; ketiga, sebagai prediktor bagi
sesuatu yang mungkin terjadi pada suatu kondisi tertentu; dan keempat,
merangsang penelitian dan pengumpulan data lebih lanjut.
Teori
konseling merupakan sebuah model rencana atau tindakan apa yang akan
ditingkatkan. Teori konseling memberikan referensi untuk memahami kemungkinan
penyebab perilaku yang tipikal dan merusak diri klien. Kerangka referensi juga
memungkinkan konselor untuk memahami kemungkinan penyebab kesulitan pada klien
yang memiliki masalah. Hal ini bukan berarti bahwa konselor memiliki sebuah set
jawaban yang definitif untuk setiap masalah yang klien ungkapkan, atau bahwa
semua klien dengan masalah yang sama memiliki keidentikan perilaku. Teori
konseling memungkinkan konselor membuat beragam asumsi tentang penyebab
perilaku klien.
Teori
konseling memberikan banyak makna dalam megatur apa yang orang lain pelajari
tentang proses konseling. Teori konseling memandu mengindikasi kemungkinan
penyebab kesulitan klien, pelatihan alternatif tindakan dan perilaku penasaran
konselor dalam proses konseling. Dan adapun tugas konselor berkaitan dengan
teori konseling adalah konselor dituntut untuk menguasai teori-teori konseling.
E.
Mempergunakan
Teori Konseling
Dalam
mempergunakan teori konseling, konselor hendaknya mampu meringkas dan
menggeneralisasikan data klien sebagai dasar dalam diagnosis dan prognosis.
Pemahaman terhadap klien merupakan dasar utama dalam proses konseling. Hal ini
merupakan fungsi kedua dari teori yang telah disebutkan di atas. Selanjutnya
dalam kaitan dengan fungsi ketiga, konselor hendaknya mampu membuat prediksi
tentang tindakan yang akan dilakukan bersama kliennya. Juga memprediksi
kemungkinan-kemungkinan hasil yang bakal dicapai oleh klien berdasarkan data
dan perlakuan konseling yang dilaksanakan. Akhirnya, dengan teori para konselor
dapat melakukan tindakan penelitian untuk mengkaji proses dan hasil konseling.