Untuk memudahkan mengopy makalah ini, silahkan download di link berikut ini:
Komunikasi Interpersonal .doc
Siswa dalam perkembangannya mempunyai kebutuhan yang kuat untuk berkomunikasi dan keinginan untuk mempunyai banyak teman, namun kadang-kadang untuk membangun hubungan antar teman itu sendiri tidak mudah, seseorang harus memiliki penerimaan diri yang baik agar tercifta suatu hubungan yang baik dan sehat.
Komunikasi Interpersonal .doc
Siswa dalam perkembangannya mempunyai kebutuhan yang kuat untuk berkomunikasi dan keinginan untuk mempunyai banyak teman, namun kadang-kadang untuk membangun hubungan antar teman itu sendiri tidak mudah, seseorang harus memiliki penerimaan diri yang baik agar tercifta suatu hubungan yang baik dan sehat.
Komunikasi interpersonal mempunyai dampak yang
cukup besar bagi kehidupan siswa. Penelitian Vance Packard (1974)” Bila
seseorang mengalami kegagalan dalam melakukan komunikasi interpersonal
dengan orang lain ia akan menjadi agresif, senang berkhayal, ‘dingin’ sakit
fisik dan mental, dan mengalami ‘flight syndrome’ (ingin melarikan diri dari
lingkungannya)”.
Siswa yang memiliki kesulitan dalam melakukan
komunikasi interpersoanl menurut Tedjasaputra (2005) akan sulit menyesuaikan
diri, seringkali marah, cenderung memaksakan kehendak, egois dan mau menang
sendiri sehingga mudah terlibat dalam perselisihan.keterampilan komunikasi
interpersonal pada siswa ini menjadi sangat penting karena dalam bergaul
dengan teman sebayanya siswa seringkali dihadapkan dengan hal-hal yang
membuatnya harus mampu menyatakan pendapat pribadinya tanpa
disertai emosi, marah atau sikap kasar, bahkan siswa harus bisa mencoba
menetralisasi keadaan apabila terjadi suatu konflik.Bahkan suatu studi
menyimpulkan bahwa kelemahan berkomunikasi akan menghambat personal seseorang
(Slamet :2005).
Perkembangan remaja terjadi dalam
konteks sosial yang meliputi keluarga, kelompok teman sebaya dan
masyarakat temapat siswa itu hidup. Maka dalam proses perkemabnagnnya remaja
akan selalu bersinggunagn dengan situasi-situasi sosial yang tertentu saja mengharuskan
remaja untuk melakukan penyesuaian diri, dengan melakukan penyesuaian diri
remaja dapat mengenal, memahami dan menerima sirinya sendiri serta lingkungan.
Kesulitan siswa dalam menyesuaikan diri sering
dijumpai di sekolah yang ditampilkan dalam bentuk perilaku, seperti
rendah ahti, agresivitas, mencari rasa aman pada berbagai bentuk mekanisme
pertahanan diri (seperti rasionalisasi, proyeksi, egosentris dan sebagainnya),
melanggar tat tertib, menetang guru, berkelahi, tidak melaksanakan tugas sekolah,
mengisolasi diri dan sulit bekerja sama dalam situasi kelompok,
seringkali permasalahan yang biasa dan dianggap wajar terjadi
disekolah-sekolah.Fenomena tersebut hampir selalu penulis temukan ketika
melakukan praktek bimbingan dan konseling dibeberapa sekolah menengah.
B.
Konsep Dasar
Komunikasi Interpersonal
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Ingris ,Communication
berasal dari kata latin Communocatio dan bersumber dari kata Communis
yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Komunikasi Menuru
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) merupakan pengiriman dan penerimaan pesan
atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami. Hovland (Onong, 1999:10) Mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses
mengubah perilaku orang lain (Communication is the Process to modify
the behavior of other individuals).
Menurut Gerald R.Miller (1976:15) memahami proses
komunikasi interpersonal menurut pemahaman hubungan simbiotis antar komunikasi
dengan perkembangan relasional, Komunikasi mempengaruhi perkembangan
relasional, dan pada gilirannya (secara serentak), perkembangan relasional
mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan
tersebut.
Komunikasi Interpersonal menurut Onong (1985:160)
adalah komunikasi antara dua orang atau lebih yang dapat berlangsung
dengan dua cara yaitu secara bertatap muka (face to face communication) dan
bermedia (mediated communication). DeVito (1976:18) mengungkapkan bahwa
komunikasi interpersonal merupakan satu proses sosial dimana orang-orang
yang terlibat saling mempengaruhi. Sedangkan menurut Wahid (2002 :154)
komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi yang melibatkan
pribadi-pribadi (komunikator-komunikator)secra langsung dan utuh antara satu
dengan yang lainnya dalam penyampaian dan penerimaan pesan.
Menurut Armi Muhammad (2002 :159) komunikasi
interpersonal didefinisikan sebagai “Proses pertukaran informasi diantara
seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang
yang dapat langsung diketahui baliknya”. Komunikasi interpersonal merupakan
format komunikasi yang paling sering dilakukan oleh semua orang dalam hidupnya.
Sementara Devito, (2002 :166) mendefinisikan
komunikasi interpersonal sebagai proses penyampaian berita yang dilakukan
seseorang dan diterimanya berita tersebut oleh orang lain atau kelompok kecil
dari orang-orang, dengan satu akibat dan umpan balik yang segera. Komunikasi
interpersonal ini berorentasi pada perilaku, sehingga penekanannya pada proses
penyampaian informasi dari satu orang keorang lain. Dalam hal ini
komunikasi dipandang sebagai dasar untuk mempengaruhi perubahan perilaku, dan
yang mempersatukan proses psikologi seperti misalnya persepsi, pemahaman, dan
motivasi di suatu pihak dengan bahasa pada pihak lain (Thoha, 2002 :165).
Komunikasi interpersonal merupakan suatu
proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain .ini berarti
komunikasi dikatkan dengan pertukaran pesan atau informasi yang bermakna
di antara orang yang berkomunikasi dapat terjalin. Ini berarti informasi
atau pesan yang diterima dapat dipahami oleh kedua belah pihak.
Pengirim informasi atau pesan merupakan unsur yang
paling penting dalam komunikasi interpersonal, karena dapat memberikan umpan
balik kepada pengirim informasi atau pesan . betapa pentingnya umpan balik
tidak dapat disangkal lagi, karena keefektifan komunikasi interpersonal sangat
tergantung padanya.
Adapun karakteristik umpan balik
efektif menurut Miftah Thoha (2002:156) antara lain :
1. Intensi: Umpan balik yang efektif jika diarahkan secara langsung untuk menyempurkan
pelaksanaan pekerjaan dan lebih menjadikan pegawai organisasi yang paling
berharga.
2. Kekhususan
Specificity: Umpan balik yang efektif
dirancang untuk membekali penerimaan dengan informasi yang khusus sehingga
mereka mengetahui apa yang seharusnya dikerjakan untuk suatu situasi yang
benar.
3. Deskriftif: Efektifitas umpan balik dapat pula dilakukan dengan lebih bersifat
deskriptif dibandingkan dengan yang bersifat evaluatif.
4. Kemanfaatan:
Karakteristik ini meminta agar setiap umpan balik mengandung informasi yang
dapat dipergunakan oleh pegawai untuk pejabat untuk memperbaiki dan
menyempurkan pekerjaan. Tidak ada manfaatnya mencari umpan balik diberikan
semakin baik.
5. Tepat Waktu: Umpan Balik yang efektif jika terdapat pertimbangan-pertimbangan yang
memperhitungkan faktor waktu yang tepat.Artinya semakin cepat umpan balik
diberikan semakin baik.
6.
Kesiapan: Agar umpan balik bisa efektif, para pegawai hendaknya mempunyai kesiapan
untuk menerima umpan balik tersebut
7.
Kejelasan: Umpan balik bisa efektif jika dapat dimengerti secara jelas oleh penerima
8. Validitas: Agar umpan balik dapat efektif, maka umpan balik tersebut hendaknya dapat
dipercaya dan sah.
Menurut Mohammad Surya (2003 :119)
penerapan komunikasi interpersonal yang efektif adalah sebagai berikut :
1. Keterbukaan
dan empati, keterbukaan yaitu kesediaan membuka diri, mereaksi kepada
orang lain, merasakan pikiran dan perasaan orang lain dan empati, yaitu
menghayati perasaan orang lain;
2. Mendukung
dan bersikap positif, mendukung yaitu kesediaan secara spontan untuk
menciftakan suasana yang mendukung dan sikap positif , yaitu menyatakan sikap
positif terhadap orang lain dan situasi.
3. Keseimbangan,
yaitu mengakui bahwa kedua belah pihak mempunyai kepentingan yang sama,
pertukaran komunikasi secara seimbang
4.
Percaya
diri, yaitu yakin kepada diri sendiri dan bebas dari masa laulu
5.
Kesegaran,
yaitu segera melakukan kontak disertai rasa suka dan berminat
6. Manajemen
interaksi, yaitu mengendalikan interaksi untuk memberikan kepuasan kepada kedua
belah pihak, mengelola pembicaraan dengan pesan-pesan yang baik dan konsisten
7.
Pengungkapan,
yaitu keterlibatan secara jujur dalam berbicara dan menyimak baik secara verbal
maupun non verbal
8.
Orientasi
kepada orang lain, yaitu penuh perhatian, minat, dan kepeulian kepada orang
lain.
Sedangkan menurut De Vito (Liliwery,
1997 :13) komunikasi interpersonal yang efektif adalah sebagai berikut ;
1.
Keterbukaan
(Opennes)
2.
Empati (Emphaty)
3.
Sikap
Suportif (Supportiveness),
4.
Sikap
Positif (Positiveness),
5.
Kesamaan (equality)
C. Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal
Ciri-ciri umum dari komunikasi
interpersonal menurut Everest M.Rogers dalam Alo Liliweri (1991:13) adalah
sebagai berikut :
1.
Arus pesan
yang ada cenderung dua arah
2.
Konteks
komunikasinya tatap muka
3.
Tingkat
umpan balik yang terjadi tinggi
4.
Menuntuk
kemampuan selektivitas yang tinggi
5.
Kecepatan
jangkauan terhadap oudience yang besar relatif lebih lambat.
6.
Efek yang
mungkin terjadi adalah perubahan sikap.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut maka
sifat-sifat yang tampak pada komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut :
1.
Melibatkan
di dalamnya perilaku verbal dan nonverbal
2.
Melibatkan
perilaku yang spontan, tertulis dan terencana
3.
Sebagai
suatu proses yang dinamis
4.
Harus
menghasilkan umpan balik, mempunyai interaksi dan koherensi
5.
Sebagai
suatu proses yang dinamis
6.
Biasanya
diatur dengan tata aturan yang bersifat interinsik dan ekstrinsik
7.
Menunjukan
adanya suatu kegiatan dan tindakan
8.
Merupakan
persuasif antar manusia
D. Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal memiliki
beberapa tujuan, baik disadariatau tidak tujuan tersebut pasti terdapat di saat
komunikasi interpersonal itu terjadi. Adapun tujuan komunikasi interpersonal
menurut Armi Muhammad (2002 : 165) mencakup berikut :
1.
Menukan diri
sendiri
2.
Menemukan
dunia luar
3.
Membentuk
dan menjaga hubungan yang penuh arti
4.
Berubah
sikap dan tingkah laku
5.
Untuk
bermain dan kesenangan
6.
Untuk
membantu
Lebih lanjut tujuan-tujuan
komunikasi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Menemukan
diri sendiri
Tujuan komunikasi interpersonal ini maksudnya
diarahkan untuk menemukan personal atau pribadi.artinya jika kita terlihat
dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali
tentang diri kita maupun orang lain, kenyataan sebagaian besar dari persepsi
kita adalah hasil dari apa yang telah kita pelajari dalam pertemuan
interpersonal.komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk
berbicara tentang apa yang kita sukai atau mengenai diri kita.
2.
Menekan
dunia luar
Tujuan komunikasi interpersonal ini memandang bahwa
melalui komunikasi ini kita akan melakukan interaksi dengan dunia luar atau
lingkungan.hal ini menjadikan kita memahami lebih baik dunia luar, dengan
objek, kejadian-kejadian dan orang lain. Kondisi tersebut menyebabkan kenyataan,
kepercayaan, sikap dan nilai-nilai kita akan dipengaruhi lebih banyak oleh
pertemuan interpersonal.
3.
Membentuk
dan menjaga hubungan penuh arti
Melalui komunikasi interpersonal ini akan membentuk
dan memelihara hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi interpersonal ini
akan terbentuk suatu jalinan yang didasarkan karena perasaan keterkaitan antara
pihak yang melakukan komunikasi . Hal ini baik untuk menjalin suatu
proses kerja sama dengan mencapai tujuan bersama.
4.
Berubah
sikap dan tingkah laku
Komunikasi interpersonal juga memberikan tujuan
sebagai alat untuk dapat pihak lain sehingga dapat merubah hidup kita. Karena
ternyata untuk mengubah sikap dan tingkah laku kita atau orang lain dapat
dilakukan dengan pertemuan interpersonal.
5.
Bermain Dan
Kesenangan
Komunikasi interpersonal juga dapat
digunakan untuk bermain, mencakup semua aktifitas yang mempunyai tujuan utama
adalah mencari kesenagan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada
waktu akhir pekan, berdiskusi mengenai olah raga, menceritakan cerita dan
cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang dapat
memberikan kesenangan. Walaupun kelihatannya kegiatan itu tidak berarti tetapi
mempunyai tujuan yang sangat penting. Dengan melakukan komunikasi
interpersonal semacam itu tidak berarti tetapi mempunyai tujuan yang
sangat penting. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat
memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks
dari semua keseriusan dilingkungan kita.
1.
Untuk
membantu
2. Tujuan ini
menganggap bahwa komunikasi interpersonal dapat digunakan dalam kegiatan
profesional mereka untuk membantu klien yang menemui kesulitan-kesulitan dalam
pekerjaan. Atau mungkin seseorang atasan membantu personilnya dalam memahami
pekerjaannya.
Tujuan –tujuan komunikasi interpersonal dapat dilihat
dari dua perspektif yang lain. Pertama , tujuan ini boleh dilihat sebgai faktor
yang memotivasi atau alasan mengapa kita terlihat dalam komunikasi
interpersonal. Berdasarkan hal itu dapat mengatakan bahwa kita terlihat
komunikasi interpersonal.berdasarkan hal itu kita dapat mengatakan bahwa kita
terlihat komunikasi interpersonal untuk mendapatkan kesenagan, untuk membantu,
dan mengubah tingkah laku seseorang. Kedua, tujuan ini boleh dipandang sebagai
hasil atau efek umum dari komunikasi interpersonal yang berasal dari pertemuan
interpersonal.
Berdasarkan itu kita dapat mengatakan bahwa tujuan
komunikasi interpersonal adalah untuk mendapatkan pengetahuan tentang diri,
membentuk hubungan yang lebih berarti dan memperoleh tambahan pengetahuan dunia
luar. Tentu saja komunikasi interpersonal biasanya dimotivasi oleh kombinasi
oleh bermacam-macam faktor dan tidaklah mempunyai satu efek, tetapi kombinasi
berbagai efek atau hasil. Misalnya diberikan sautu interaksi interpersonal,
diberikan sautu interaksi interpersonal, diberikan beberapa tujuan, dimotivasi
oleh kombinasi berbagai faktor yang unik dan menghasilkan kombinasi berbagai
faktor yang unik dan menghasilkan kombinasi faktor-faktor atau efek yang unik.
Sementara itu menurut De Vito (
(Thoha, 2002 :166) mengemukakan tujuan komunikasi interpersonal sebagai berikut
:
1.
Untuk
mempelajari secara lebih baik dunia luar, seperti berbagai obyek, peristiwa dan
orang lain.
2.
Untuk
memelihara hubungan dan mengembangkan kedekatan atau keakraban
3.
Untuk
mempengaruhi sikap-sikap dan perilaku orang
4.
Untuk
menghibur diri atau bermain
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
Interpersonal
Pola-pola komunikasi interpersonal
mempunyai efek yang berlainan pada hubungan interpersonal.Anggapan orang bahwa
semakin sering orang melakukan komunikasi interpersonal dengan orang lain,
semakin baik hubungan mereka adalah tidak benar. Yang menjadi persoalan
adalah bagaiman komunikasi itu dilakukan .Faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi interpersonal, diantaranya ;
1.
Percaya (trust)
Diantara berbagai faktor yang
mempengaruhi komunikasi interpersonal, faktor percaya adalah yang paling
penting.Bila seseorang mempunyai perasaan bahwa dirinya tidak akan
dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka
dirinya.
2.
Empati
Empati merupakan salah satu faktor
yang menumbuhkan sikap percaya pada diri orang lain.Empati adalah
kemampuan untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain, kemampuan untuk
melihat dunia dari sudut pandang orang lain atau kemampuan memproyeksikan diri
kepada diri orang lain, dengan lain perkataan, kemampuan menghayati perasaan
orang lain atau merasakan apa yang dirasakan orang lain.
3.
Sikap
Suportif
Sikap suportif adalah sikap yang
mengurangi sipak defensif dalam komunikasi.orang bersikap defensif bila ia
tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis.
4.
Sikap
Terbuka
Sikap terbuka (open mindedness) amat
besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.
Untuk menunjukan kualitas keterbukaan dari komunikasi interpersonal ini paling
tidak terdapat dua aspek, yakni aspek keinginan untuk terbuka bagi setiap
orang yang berinteraksi dengan orang lain, dan keinginan untuk menaggapi secara
jujur semua stimuli yang datang kepadanya.
5.
Kesamaan
Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika
orang-orang yang berkomunikasi di dalam suasan a kesamaan. Kesamaan
tersebut diantaranya adalah kesamaan-kesamaan kepribadian ataupun
kedudukan antara pembicaraan dan pendengar.
F. Proses Komunikasi Interpersonal
Dilihat dari prosesnya komunikasi interpersonal
merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator
(pembicara) kepada komunikan (pendengar) melalui berbagai media atau saluran
komunikasi, untuk kemudian komunikan memberikan umpan balik (feedback) kepada
komunikator untuk mengetahui apakah pesan tersebut dipengaruhi oleh
persepsi individu baik komunikator maupun komunikan, yang tidak dapat
dijelaskan dari faktor kepribadian, faktor pengalaman, pengetahuan, maupun
sikapnya terhadap ide gagasan atau objek yang dipersepsinya.
Individu dalam hal ini siswa agar dapat melaksanakan
tugas, peran dan tanggung jawabnya dengan baik dilingkungan tempat ia berada
seperti halnya di lingkungan sekolah, dituntut untuk dapat bertingkah dan
berprilaku menuntut aturan norma, hukum dan nilai-nilai yang berlaku sebagai
cara untuk memperoleh penesuaian bagi persoalan-persoalan hidup serta
terciftanya penyesuaian diri yang sehat.
G. Peranan Bimbingan dan Konseling terhadap Komunikasi
Interpersonal Siswa di Sekolah
Pendidikan di sekolah dilaksanakan sebagai upaya untuk
memberikan perubahan-perubahan positif terhadap tingkah laku dan sikap diri
siswa yang sedang berkemabnag menuju kedewasaannya dimana proses ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pembawaan, kematangan, dan lingkungan.
Sekolah sebagai salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhinya ikut
memberikan pengaruh dalam membimbiing siswa agar pribadinya berkembang secara
optimal sesuai dengan potensi yang dimilinya.Namun dalam proses perkemabnagnnya
itu siswa dapat lepas dari berbagai masalah, salah satunya adalah masalah
penyesuaian diri.
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu bantuan
yang diberikan kepada individu sebagai upaya untuk membantu individu dalam
mengatasi permasalahan yang timbul di dalam hidupnya agar pertumbuhan serta
perkembangan fisik dan psikis individu dapat berjalan secara maksimal dan
optimal.Bimbingan itu sendiri seperti yang dikemukakan oleh Abin
Syamsudin (1996:188) adalah proses pemberian abntuan yang diberikan
kepada agar yang bersangkutan dapat mencapai taraf perkembangan dan
kebahagian secara optimal, dengan melalui proses pengenalan, pemahaman,
penerimaan, pengarahan, perwujudan, serta penyesuaian dirinya sendiri
maupun terhadap lingkungannya.
Selain istilah bimbingan yang telah dipaparkan
sebelumnya, ada satu istilah lagi yang sangat erat kaitannya dengan bimbingan
yakni konseling.keduannya baik bimbingan maupun konseling merupakan bagian
integral dari bimbingan bahkan menjadi inti dari keseluruhan layanan bimbingan.
Winkel (1991 :64) menyatakan bahwa konseling adalah suatu proses yang
berorentasi belajar, yang dilaksanakan dalam suatu lingkungan sosial
antara seseorang konselor yang memiliki kemampuan profesional dalam
keterampilan psikologis berusaha membantu seorang konseli dengan metode yang
tepat untuk kebutuhan konseli tersebut dalam hubungannya dengan keseluruhan
program ketenagakerjaan supaya dapat mempelajari lebih baik tentang dirinya
sendiri, belajar bagiman memanfaatkan pemahaman tentang dirinya untuk realisasi
sehingga konseli dapat menjadi individu yang lebih produktif.
Setiap individu, muali dari anak-anak, remaja sampai
dewasa termasuk siswa sekolah menegah atas tidak akan terlepas dari suatu
masalah, baik itu masalah yang berhubungan dengan pribadi, sosial, pendidikan,
karir dan nilai. Dalam hubungannya dengan komunikasi interpersonal siswa ,
siswa yang memiliki komunikasi interpersonal yang rendah, akan mengalami
hambatan dalam pemenuhan kebutuhan sosialnya, hambatan tersebut nantinya
akan berpengaruh kepada keberhasilan individu tersebut dalam proses penyesuaian
dirinya sekarang dan dimasa yang akan datang.
Secara khusus layanan bimbingan dan konseling dis
ekolah bertujaunan untuk membantu siswa agar mereka dapat mencapai
tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi sosial, belajar dan
karir.Berdasarkan uraian diatas, maka remaja memerlukan bimbingan yang lebih
fokus pada pribadi dan hubungannya dengan lingkungan sosial.Oleh karena itu
disinilah bimbingan dan konseling berperan.
Bimbingan pribadi sosial ditujukan supaya siswa dapat
mencapai perkemabnagan pribadi sosial dalam mewujudkan pribadi yang takwa,
mandiri dan bertanggung jawab. Melalui layanan bimbingan pribadi sosial ini
diharapkan siswa memahamai diri, mampu mengendalikan dan mengarahkan diri dalam
hubungannya dengan lingkungan sosial disekolah sehingga mereka mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolahnya.
Bantuan yang diberikan oleh pihak bimbingan dan
konseling jika dihubungkan dengan komunikasi interpersonal dengan penyesuaian
diri siswa, menitik beratkan pada penjelasan dan pemahaman tentang bagaimana
komunikasi interpersonal yang seharusnya dimiliki siswa agar siswa mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru dan berdampak positif
baik bagi diri dan orang lain serta bimbingan yang dapat mengembangkan serta
meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain yang ada akhirnya
siswa mampu menciftakan dan membangun komunikasi yang baik dan sehat serta
mampu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya.
Kedua permasalahn tersebut, menjadi
salah satu hal yang ada dalam bimbingan pribadi dan bimbingan sosial.Namun
karena bimbingan dan konseling tidak hanya berfungsi sebagai pemahaman dan
pencegahan maka fungsi lainnyapun harus dilakukan.Fungsi dari bimbingan akan
tercapai dengan baik.Adapun fungsi bimbingan konseling secara keseluruhan
adalah ;
1. Fungsi
Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bertujaunan memberiukan
pemahaman pada siswa tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan kebutuhan perkembangan
siswa.
2. Fungsi
pencegahan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bertujuan membantu siswa
terhindar dari berbagai permasalahan yang dapat mengganggu, menghambat maupun
menimbulkan kesulitan bagi proses penyesuaian diri siswa.
3. Fungsi
perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bertujuan mengatasi
berbagai permasalahan yang dialami siswa.
4. Fungsi
pemeliharaan dan perkembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
bertujuan memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif
siswa dalam rangka pengembangan diri secara mantap dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, diharapkan melalui layanan bimbingan
dan konseling komunikasi interpersonal siswa berkembang dengan baik sehingga
siswa akan mampu menyesuaikan dirinya dalam menghadapi tantangan dan hambatan
kehidupan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali, Muhammad dan Asrori, Mohammad. (2004) . Psikologi
Remaja (Perkembangan Peserta didik).Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto , Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta :Rineka Cipta
Chaplin, J.P. (2001).Kamus Lengkap Psikologi.Jakarta
T.Raja Grafindo Persada
Depdiknas. (2008) pedoman Penulisan Karya
ilmiah.Bandung :UPI
Derlega, Valerian And Janda ,Louis. (1978) Personal
Adjustment: The Psychology of Everiday Life.New Jersey :General Learning
Press.
Dewi ,Ratna .(2006) Hubungan antara penerimaan Diri
dengan Komunikasi Interpersonal padda remaja.(Online).tersedia :http:// www.Psikologi-untar.com/
Effendi, Onong Uchjaya. (1993).Ilmu Komunikasi
.Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Effendi, Onong Uchjaya.(1999). Ilmu Komunikasi Teori
dan Praktek.Bandung T.Remaja Rosdakarya.
Fahmi, M. (a.b.Daradjat,Z). (1982). Penyesuaian
Diri.Jakarta :Bulan Bintang
Furqon. (2001).Statistik Terapan Untuk
Pendidikan.Bandung:Alfabeta.
Hurlock,Elizabeth B. (1991) .Psikologis Perkembangan
(suatu pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan) .Jakarta:Erlangga.
Juntika,A.N.(2002).Pengantar Bimbingan dan
Konseling.Bnadung:PPB FIP bekerjasama UPTK LBK UPI
Latipah, I. (2004) .Pengembangan Program Bimbingan
Pribadi sosial Sosial untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri siswa.Skripsi Sarjana
Pada jurusan PPB UPI Bandung, Tidak diterbitkan.
Drs. Amin Budiamin, M.Pd. adalah
dosen Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan FIP UPI Bandung.